FOOTBALL265.COM - Belum genap setahun menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong telah melontarkan banyak kritikan untuk PSSI dan Timnas Indonesia.
Kisruh PSSI dengan Shin Tae-yong semakin memanas. Setelah curhat Shin Tae-yong kepada media Korea Selatan soal kelemahan PSSI, belakangan gantian PSSI yang menekan balik pelatih 51 tahun itu.
Dalam sebuah wawancara dengan media Korea Selatan, Naver Sport, Shin Tae-yong mengutarakan sejumlah kekecewaannya kepada PSSI. Tae-yong secara terang-terangan mengadu soal PSSI yang kerap mengubah sikap hingga menyinggung masalah transparansi.
Setengah tahun memegang timnas, Tae-yong mulai merasa gerah karena PSSI tidak konsisten dalam memegang janjinya, termasuk dalam menyusun kebijakan untuk Timnas Garuda.
Shin Tae-yong sendiri adalah salah satu pelatih asing yang tak sungkan melayangkan kritik kepada PSSI. Selama kurang lebih setengah tahun menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong tak segan melayangkan sejumlah kritik.
Kritikan pun tak cuma menyasar kepada PSSI, tetapi juga kepada para pemain. Berikut ini kami rangkum lima kritikan paling pedas Shin Tae-yong yang pernah dilontarkan selama menjabat sebagai pelatih tim nasional.
1. Fisik Pemain
Dalam beberapa kali pemusatan latihan bersama Timnas Indonesia U-19, Shin Thae-yong mengritik kualitas fisik pemain Timnas Indonesia. Eks pelatih Korea Selatan itu menyebut fisik pemain Indonesia lemah.
Bahkan, secara spesifik Shin Tae-yong menyebut para pemain Indonesia akan kelelahan setelah 20 menit bermain. Hal ini yang melandasi Shin dan tim pelatih menitikberatkan latihan pada penguatan fisik pemain.
Bahkan, Shin Tae-yong pernah berucap bahwa fisik pemain tim senior lebih buruk dari para juniornya. "Jika dibandingkan dengan Timnas Indonesia U-19, kondisi fisik para pemain senior Indonesia jauh di bawah," ujar Shin Tae-yong.
2. Pemilihan Pemain
Shin Tae-yong juga pernah mengeluhkan soal pilihan pemain Timnas Indonesia yang diasuhnya. Secara gamblang Shin Tae-yong menyebutkan bahwa pemain yang ia asuh (di masa sebelum pandemi) tidak seluruhnya merupakan hasil pilihannya.
Hal ini diungkapkan ketika ia melatih Timnas Indonesia menghadapi Persita Tengerang dalam laga uji coba yang berakhir 1-4 untuk kemenangan Persita.
Hal ini cukup masuk akal karena Shin Tae-yong memiliki waktu yang singkat untuk memilih pemain. Saat itu liga belum bergulir sepenuhnya dan Indonesia sudah harus dihadapkan pada laga kualifikasi Piala Dunia 2022.
Meski begitu, Shin Tae-yong mau tak mau harus jadi sasaran hujatan kritik dari masyarakat yang terlanjur menganggap dirinya harus bertanggung jawab terhadap segala hasil yang diraih tim nasional.
3. Keputusan/Kebijakan PSSI
Kritikan ini baru-baru saja ia lontarkan dalam rangkaian wawancaranya dengan media di Korea Selatan. Ia mempertanyakan sejumlah keputusan PSSI dalam level manajemen.
Hal pertama yang ia pertanyakan adalah mengapa sekretaris jenderal dengan level kemampuan seperti Ratu Tisha sampai mengundurkan diri. "Sekretaris Jenderal, Ratu Tisha, yang punya kemampuan besar dan sangat disukai masyarakat tiba-tiba berhenti pada April," kata Shin Tae-yong.
Dan tentu saja Shin Tae-yong juga mempertanyakan kebijakan atau keputusan PSSI yang mengangkat Indra Sjafri sebagai direktur teknik. Padahal, dari pengalaman Shin Tae-yong, ia merasa Indra Sjafri telah melakukan kesalahan di waktu sebelumnya.