Liverpool dan AC Milan Barter Naby Keita-Romagnoli, Siapa Diuntungkan?
Pertama kita melihat dari sisi AC Milan terlebih dulu, sudah sewajarnya jika revolusi perlu dilakukan untuk menyambut pelatih baru, Rangnick. Menjadi sangat normal juga jika Rangnick menginginkan jasa Keita yang memang sudah sangat ia kenal di RB Leipzig dan RB Salzburg.
Memiliki kecepatan, kekuatan, stamina yang luar biasa membuat Naby Keita bisa menjadi jenderal lini tengah AC Milan. Apalagi, Keita bisa menjadi perwujudan taktik yang diinginkan oleh Rangnick di AC Milan, sehingga pemain lain pun bisa lebih cepat dengan perubahan strategi.
Lagipula selama main di RB Leipzig, Keita sukses mencatatkan 17 gol dan 15 assists dalam 71 laga, sedangkan bersama RB Salzburg, ia mencetak 20 gol dan 11 assists di 81 pertandingan. Tentu itu adalah hal yang sangat positif sebelum karier Keita alami penurunan di Liverpool.
Namun dengan kembali ditangani Rangnick, boleh jadi potensi Naby Keita yang selama ini terpendam di Liverpool, dapat dimaksimalkan kembali. Kesimpulannya, AC Milan bisa mendapatkan keuntungan besar jika kedatangan Naby Keita.
Masalahnya adalah, mereka harus melepas Alessio Romagnoli yang notabene-nya adalah kapten sekaligus bek terbaik yang dimiliki AC Milan saat ini. Dapat dikatakan, rahasia di balik tangguhnya petahanan AC Milan selain karena Gianluigi Donnarumma, yaitu berkat adanya Romagnoli.
Kehilangan Romagnoli akan membuat bek tengah AC Milan tinggal menyisakan Mateo Musacchio, Leo Duarte, Simon Kjaer, dan Matteo Gabbia. Dari keempat nama di atas, rasanya belum ada yang bisa menggantikan peran Romagnoli sebagai pemimpin di lini belakang.
Mungkin, mendatangkan pemain baru bisa menjadi solusi seperti Dayot Upamecano atau Kalidou Koulibaly. Akan tetapi harga dari bek-bek kelas satu Eropa itu pasti sangat mahal, apa AC Milan sanggup bayar?
Liverpool
Sedangkan bagi Liverpool, kedatangan bek asal Italia, Alessio Romagnoli agaknya akan menjadi perjudian berani Liverpool. Seperti yang kita tahu, entah mengapa pemain Italia bermain di Liga Inggris memiliki kecenderungan untuk alami kegagalan.
Meski ada contoh juga pemain Italia yang sukses bermain di Liga Inggris, tetapi Marco Materazzi dan Federico Macheda telah membuktikan hal lain. Apalagi, Liverpool juga punya pengalaman buruk dalam memakai jasa pemain Italia.
Sebut saja Alberto Aquilani, Fabio Borini hingga Mario Balotelli yang menjadi contoh pemain Italia yang gagal total di Liverpool. Sepertinya perbedaan kultur sepak bola Inggris dengan Serie A menyulitkan para pemain Italia beradaptasi di Liga Inggris.
Romagnoli bisa saja bakal menjadi tandem ideal bagi Virgil van Dijk menciptakan menara kembar di jantung pertahanan Liverpool.
Tapi perbedaan gaya striker Liga Inggris yang dikenal lebih cepat ketimbang Serie A Italia akan menjadi tantangan yang harus dengan cepat dijawab Romagnoli jika ke Liverpool.
Sedangkan untuk urusan membuang Naby Keita, sejatinya itu bakal menjadi hal yang bakal sangat disesali Klopp. Soalnya, selama ini, Klopp sudah dengan sangat sabar menantikan untuk menggunakan Keita sebagai motor penggerak lini tengah Liverpool.
Namun apa daya, cedera menahun membuat Klopp tidak bisa mengeluarkan potensi terbaik dari Naby Keita. Bahkan tanpa Naby Keita sekalipun, Liverpool tetap menjadi salah satu tim terbaik di Inggris atau Eropa saat ini.
Pada akhirnya, bagi AC Milan, kedatangan Naby Keita bakal menjadi keuntungan yang sangat besar, tetapi kehilangan Alessio Romagnoli dapat berbuah bencana besar. Sebaliknya, kehilangan Naby Keita tak berarti apapun bagi Liverpool, tapi kedatangan Romagnoli ada potensi bakal jadi mubazir.