FOOTBALL265.COM - Penunjukan enam stadion untuk Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia, belakangan mengalami sedikit masalah. Kemenpora mengklaim, PSSI belum mendapat surat resmi dari PSSI dan enam stadion yang dimaksud belum disetujui FIFA.
Sekretaris Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto mengatakan, sejauh ini, PSSI telah bersurat dan merekomendasikan enam stadion itu ke FIFA dan FIFA memberikan catatan tanpa rekomendasi atau menunjuk stadion mana yang dipakai.
PSSI bahkan disebut belum bersurat secara resmi ke Kemenpora maupun PUPR untuk bekerja sama dalam proses renovasi enam stadion yang diusulkan.
Menjawab hal di atas, ketua umum PSSI, Mochamad Iriawan menjelaskan pihaknya sudah melakukan prosedur yang diminta. PSSI juga tengah menunggu keputusan FIFA soal stadion yang dipilih dan berharap hal itu tak jadi polemik.
"Kami sudah kirimkan surat dari Kesekjenan, tembusannya ke Kemenpora. Kalau stadion, nanti FIFA yang tentukan, pemerintah tinggal diberitahu, karena sampai sekarang kami sudah berikan ke sana (FIFA)."
"Dari sana berikan ke kami, maka kami keluarkan list enam stadion itu untuk bisa akselerasi pembangunan oleh Kementerian PUPR," kata Iwan Bule, sapaan Iriawan.
"Jadi kami berikan surat ke FIFA dan kami jelaskan ke PUPR bahwa kami merekomendasikan enam stadion itu," lanjutnya.
Menurut Iwan Bule, enam stadion Piala Dunia U-20 2021 yang direkomendasikan PSSI sudah sesuai standar FIFA. Jika ada yang kurang, renovasinya tidak terlalu banyak dan stadion-stadion tersebut diusulkan dengan berbagai pertimbangan di luar sepak bola.
"Enam stadion itu sudah terakomodir, seperti Jakabaring pernah gelar event internasional, sudah lengkap di sana. Kemudian GBK (Gelora Bung Karno), Jawa Barat (Si Jalak Harupat), Jawa Tengah dengan Manahan Solo, GBT (Gelora Bung Tomo) di Surabaya yang luar biasa dengan kelengkapan stadion pendukung."
"Kemudian Bali (Kapten I Wayan Dipta), wajar karena daerah wisata dan orang-orang FIFA senang kalau ke Bali, jadi saya rasa gak ada masalah untuk itu," imbuh ketua umum PSSI periode 2019-2023 itu.
Lebih lanjut, Iwan Bule juga angkat bicara soal kesulitan mendapat izin untuk menjalankan pemusatan latihan di Stadion Madya, Senayan. Ia mengatakan, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan pengelola dan pemerintah, lantaran stadion itu merupakan aset negara.
"Kami masih komunikasi, mudah-mudahan dapat. Karena ini buat timnas dan ini paling bagus dan dekat, jadi bisa diawasi dan akomodasi juga dekat," tutup Iwan Bule.