In-depth

Ketika Para Pesaing Juventus Menggali Kuburannya Sendiri di Serie A

Kamis, 16 Juli 2020 13:35 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Grafis: Yanto/INDOSPORT
Dua rival Juventus di Serie A Italia, Inter Milan dan Lazio, bak menggali kuburannya sendiri dengan terus membuang-membuang poin pada laga-laga kecil. Copyright: © Grafis: Yanto/INDOSPORT
Dua rival Juventus di Serie A Italia, Inter Milan dan Lazio, bak menggali kuburannya sendiri dengan terus membuang-membuang poin pada laga-laga kecil.

FOOTBALL265.COM - Dua rival Juventus di Serie A Italia, Inter Milan dan Lazio, bak menggali kuburannya sendiri dengan terus membuang-membuang poin pada partai-partai kecil. 

Inter Milan mengalami penurunan performa luar biasa di paruh kedua Serie A Italia di bawah asuhan Antonio Conte. Kondisi ini diikuti juga oleh Lazio yang menurun drastis setelah liga digulirkan kembali selepas pandemi COVID-19. 

Hal ini jadi keuntungan besar bagi Juventus yang makin tak terkejar di puncak klasemen. Padahal, Bianconeri di tangan Maurizio Sarri musim ini tak kuat-kuat amat. Berulangkali La Vechia Signora tersandung di liga. 

Hal ini amat disayangkan, sebab baik Inter maupun Lazio merupakan dua kandidat serius untuk mengakhiri dominasi Juventus di Serie A Italia. Seperti diketahui Bianconeri saat ini sudah merengkuh delapan gelar scudetto beruntun. 

Kejatuhan dua pesaing Juventus bisa dibilang buah dari kelengahan serta daya tahan mereka dalam persaingan juara. Bahkan, seringkali, baik Inter Milan maupun Lazio harus menggali lubang kuburnya sendiri. 

Lazio misalnya, mereka gagal menipiskan jarak poin dari Juventus (yang kalah di tangan AC Milan) gara-gara ditumbangkan klub zona degradasi, Lecce. Inter pun demikian ketika seringkali meraih hasil minor di kandang sendiri. 

Inter Habis Bensin

Inter Milan kembali harus menelan pil pahit setelah ditahan imbang tim papan tengah Hellas Verona dengan skor 2-2 pada laga pekan ke-31 Serie A Italia di Marc Antonio Bentegodi, Jumat (10/07/20) lalu. 

Hasil imbang itu semakin mempersulit perjuangan mereka untuk merebut scudetto dari tangan Juventus musim ini. Sebab pekan sebelumnya, mereka takluk 1-2 dari Bologna di kandang sendiri.  

Saat ini I Nerazzurri harus rela posisinya disalip oleh Atalanta hingga tergeser ke peringkat keempat klasemen. Inter Milan kini baru mengoleksi 68 poin hasil 20 menang, 8 seri, dan 4 kalah. Romelu Lukaku dkk tertinggal 11 poin dari Juventus. 

Padahal, di awal musim skuat asuhan Antonio Conte tampil sangat meyakinkan dengan mampu mengimbangi konsistensi Juventus. I Nerazzurri menyapu bersih enam kemenangan di enam pekan awal Serie A Italia musim ini. 

Setelah kalah dari Juventus, mereka tancap gas dengan tak terkalahkan di 15 pekan beruntun! Dimulai dari pekan ke-8 saat menumbangkan Sassuolo 3-4 sampai pekan ke-23 saat membantai AC Milan 4-2.

Inter Milan mantap duduk di posisi 1 dan 2 bergantian dengan Juventus dalam selisih poin yang ketat. Namun apa daya. perlahan tapi pasti Inter Milan mulai kehabisan bensin.

Kejatuhan Inter Milan ternyata sudah jauh diprediksi sebelumnya. Justru sang pelatih sendiri yang memprediksi hal tersebut. 

Pada bulan Oktober 2019 lalu, Antonio Conte mengkhawatirkan timnya yang bisa kehabisan bensin musim ini sebab timnya sudah bermain habis-habisan sejak kompetisi dimulai. 

Inter sudah menginjak pedal gas dalam-dalam sampai-sampai kehabisan bahan bakar di pengujung musim. Salah satu yang paling mencolok masalah kedalaman skuat yang dimiliki oleh Nerazzurri. 

Tak ditepis oleh Antonio Conte, Starting XI Inter Milan nyaris sama di tiap pertandingan. Pergantian hanya mereka lakukan pada pemain-pemain yang cedera. Sialnya, kualitas pelapis mereka tak sebagus pemain inti. 

Parahnya lagi, dengan tampil terus-menerus, ternyata pemain-pemain inti Inter Milan seperti terlihat kelelahan terutama dikarenakan jadwal pertandingan yang amat padat selama bulan Oktober tahun lalu. 

Alhasil, pada bulan November dan Desember kondisi fisik pemain terkuras sehingga performa mereka kurang maksimal saat diturunkan. Conte menyadari hal ini saat timnya kalah dari Borussia Dortmund di Liga Champions.

Baru-baru ini Antonio Conte menyebut timnya telah membuang 20 poin di Serie A. Ini buah dari kekalahan dan hasil imbang yang semestinya bisa dihindarkan. 

Sejumlah laga yang dianggap buang-buang poin di antaranya adalah kala ditahan imbang Verona (pekan ke-31). Sempat unggul 2-1, mereka disamakan menjadi 2-2 di pengujung laga.

Kemudian ada laga Sassuolo 3-3 Inter, Bologna 2-1 Inter Milan (kalah), Lecce 1-1 Inter, Cagliari 1-1 Inter, Fiorentina 2-2 Inter (kebobolan di menit akhir), dan beberapa pertandingan lainnya.