5 Faktor Utama di Balik Keberhasilan Real Madrid Juara LaLiga 2019/20
3. Fantastic Four Courtois-Ramos-Varane-Casemiro yang membentuk pertahanan solid
Hanya kebobolan 23 gol dari 37 pertandingan adalah bukti nyata pertahanan solid Real Madrid yang menjadi kunci untuk meraih gelar juara. Tujuh clean sheet dalam delapan pertandingan menjadi modal mereka untuk meraih gelar juara.
Hanya kebobolan empat gol dalam 10 pertandingan setelah jeda Covid-19 membuktikan betapa solidnya pertahanan mereka. Thibaut Courtois berhasil menjaga gawangnya tak kebobolan selama 500 menit dan raihan itu tak lepas dari dukungan pertahanan dari Sergio Ramos, Raphaël Varane, dan Casemiro.
2. Catatan 21 gol Karim Benzema dan sumbangan gol dari 21 pemain berbeda
Kedalaman skuat juga menjadi kunci Real Madrid meraih gelar juara. Kualitas mereka diuji ketika pertandingan di akhir musim berjalan sulit. 26 pemain berbeda dimainkan dalam 37 pertandingan LaLiga Spanyol musim ini.
Hasilnya, 21 pemain berhasil mencetak gol. Memang raihan 21 gol Karim Benzema sangat krusial, tapi ia juga dibantu oleh keseluruhan tim. Jeda kompetisi juga membantu para pemain yang cedera untuk pulih dan kembali bermain.
Seperti Marco Asensio yang berhasil kembali bermain dan mencetak dua gol sejak kompetisi kembali bergulir dan bek kiri Ferland Mendy berhasil mencetak gol pertamanya di LaLiga Spanyol dalam kemenangan 2-1 atas Granada CF. Tidak ada tim lainnya di LaLiga Spanyol termasuk Barcelona yang memiliki kedalaman skuat seperti Real Madrid.
1. Kemenangan dalam El Clasico berhasil menggusur FC Barcelona
Pertandingan kunci musim ini bagi Real Madrid adalah kemenangan 2-0 atas Barcelona dalam duel bertajuk El Clasico yang terjadi di bulan Maret lalu.
Pertandingan ini berjalan sangat sengit dan sukses dimenangkan oleh Real Madrid usai Vinicius Junior dan Mariano Diaz berhasil mencetak gol kemenangan.
Tiga poin dari laga ini terbukti sangat krusial di akhir musim, setelah El Clasico pertama berakhir imbang 0-0, kemenangan ini membawa Real Madrid unggul head-to-head dan memberikan keunggulan psikologis atas Barcelona di akhir musim.