Perjalanan Panjang Leeds United, Penuh Derita dan Air Mata
Musim 2013/14 – 2016/17: Mismanajemen dan ancaman degradasi lagi
Massimo Cellino, pebisinis asal Italia datang dan mengambilalih Leeds United. Alih-alih membawa prestasi, kedatangan investor baru ini membuat The Whites menjadi klub medioker.
Dalam 3 musim beruntun, mereka harus mengakhiri musim di peringkat ke-15, 15, dan 13. Hasil lumayan baik mereka terima di musim 2016/17, di mana Leeds sukses mengakhiri musim di posisi ke-7.
Musim 2017/18: Investor baru dan harapan yang kembali muncul
Musim ini adalah musim di mana era kekacauan yang ditimbulkan oleh Cellino berakhir. Andrea Radrizzani, pebisnis Italia mengambil alih kepemilikan klub dan menanamkan harapan baru akan masa depan Leeds yang lebih cerah.
Musim 2018/19: Marcelo Bielsa datang ke Elland Road
Bielsa datang dan merevolusi skuat Leeds United. Pelatih yang terkenal akan kejeniusannya ini hampir saja berhasil mengantarkan The Whites langsung promosi ke Liga Inggris andaikata mereka tidak dikandaskan oleh Derby County di laga semifinal playoff.
Musim 2019/20: Gelar juara terkunci, harapan promosi terpenuhi
Marcelo Bielsa, Leeds fans love you more than you will ever know…#lufc pic.twitter.com/hqlcSHoJZL
— BBC Sport (@BBCSport) July 17, 2020
Leeds United mempertahankan skuat kunci mereka dan melakukan tambal sulam untuk beberapa posisi yang dianggap masih kurang. Hasilnya, mereka mampu menjadi salah satu tim paling ditakuti di Divisi Championship sepanjang musim 2019/20 ini.
Bielsa sukses memenuhi harapan para fans Leeds yang telah rindu ingin melihat tim idola mereka berlaga di Liga Primer Inggris. Dan setelah penantian panjang selama 16 tahun yang dipenuhi derita dan air mata, Leeds United akhirnya akan kembali tampil di Liga Inggris musim depan.