Apa Kabar Mark Viduka, Legenda Leeds United yang Kini Banting Setir Dagang Kopi
Pada musim debutnya, Viduka langsung tampil memukau. Ia menjadi mesin gol Leeds United di Liga Inggris musim 2000/01 dengan torehan 17 gol dari 34 pertandingan. Torehan itu sama dengan legenda Arsenal, Thierry Henry.
Meski catatan golnya mengalami pasang surut di Leeds United, namun Viduka tetap bisa menorehkan lebih dari 10 angka dalam setiap musimnya.
Menurut laporan situs Transfermarkt, Viduka berhasil membukukan 68 gol dan 8 assists dari 159 pertandingan bersama Leeds United di semua ajang.
Gol terbanyak yang Viduka sumbangkan bersama Leeds United terjadi pada musim 2002/03 silam, di mana ia mampu mengemas 20 gol dari 33 pertandingan.
Leeds United nyatanya bukan menjadi satu-satunya klub Liga Inggris yang pernah dibela Viduka. Pada musim 2004/05, ia hijrah ke Middlesbrough sebelum akhirnya mengakhiri karier di Newcastle United.
Namun produktivitas Viduka kian menurun saat berseragam Middlesbrough. Dalam dua musim awalnya, ia tak mampu mencetak lebih dari 10 di kompetisi Liga Inggris.
Usai gantung sepatu pada tahun 2010 lalu, tidak seperti kebanyakan pesepakbola yang memutuskan menjadi pelatih di masa pensiunnya, Mark Viduka justru memilih menjadi pengusaha dan membuka kedai kopi.
Melansir laman ESPN, disebutkan bahwa peraih Australian Sports Medal ini memiliki sebuah cafe yang terletak di atas bukit Sestine, Kroasia yang bernama Non Plus Ultra, atau "No Higher Point."
"Sangat menyenangkan melakukan sesuatu yang berbeda," ucap Viduka. "Kamu membuat kopi yang buruk, kamu membuangnya di tempat sampah. Tapi aku mencoba dan membuat kopi yang terbaik yang aku bisa. Aku pikir aku sudah cukup pandai dalam hal itu." beber Viduka.