FOOTBALL265.COM - Manajemen Persib Bandung melakukan beberapa langkah, untuk memenuhi biaya oprasional tim, saat kompetisi Liga 1 2020 dihentikan sejak pertengahan Maret lalu, karena pandemi Covid-19.
Menurut Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahyono, salah satu langkah yang dilakukan manajemen yakni komunikasi dengan sponsor. Pasalnya, sumber pendapatan yang paling besar dari sponsor.
Sebagai informasi, pemasukan tim peserta Liga 1 2020, termasuk Persib Bandung menurun karena tidak ada pendapatan dari tiket pertandingan, lantaran kompetisi dihentikan sejak pertengahan Maret lalu.
"Ya sebenarnya kan kita harus berkreasi untuk mendapatkan sumber pendapatan, ya sekarang paling besar ya sama sponsor. Kita juga berbicara dengan sponsor untuk memastikan kita bahwa kita bisa membiayai operasional kita," kata Teddy.
Selain dari sponsor, sejauh ini tidak ada pendapatan lainnya bagi skuat Maung Bandung, karena penghasilan dari tiket pertandingan tidak ada. Selain itu, penjualan merchandise Persib juga menurun di tengah pandemi Corona atau Covid-19.
"Ya enggak (ada), kan enggak ada penonton. Ya turun (pendapatan merchandise), karena semua dalam kondisi ini semua turun," jelasnya.
Sementara itu, manajemen Persib mengikuti regulasi PSSI terkait pembayaran gaji bagi pemain dan pelatih saat kompetisi dihentikan, yakni hanya membayar sebesar 25 persen.
Selain itu, Persib juga akan menjalankan keputusan terbaru PSSI mengenai perubahan nilai kontrak saat kompetisi Liga 1 2020 dilanjutkan kembali.
Sebagai informasi, PSSI mengeluarkan surat keputusan, yakni klub dapat melakukan kesepakatan ulang bersama pelatih dan pemain atas perubahan nilai kontrak, dengan kisaran 50 persen untuk Liga 1 dan Liga 2 60 persen dari kesepakatan awal, atau sekurang-kurangnya diatas upah minimum regional (UMR) yang berlaku di daerah masing-masing domisili klub.
Perubahan nilai tersebut, akan diberlakukan satu bulan sebelum kompetisi dimulai, sampai dengan berakhirnya kompetisi.