FOOTBALL265.COM - Pemain belakang PSIS Semarang, Soni Setiawan mengaku kurang setuju dengan wacana dari PT. Liga Indonesia Baru (PT. LIB) yang mewajibkan setiap tim memainkan pemain U-20 di lanjutan kompetisi Liga 1 2020.
PT. LIB sendiri mewacanakan hal tersebut supaya ada monitoring yang lebih luas soal pemain U-20 yang bisa bermain di ajang Piala Dunia U-20 tahun 2021.
Namun menurut Soni Setiawan hal ini kurang adil bagi seorang pesepak bola karena bisa menurunkan tensi persaingan di dalam tim terutama PSIS.
“Misalnya ada pemain tidak latihan maksimal tapi pasti diturunkan. Jadi ketatnya persaingan akan beda dan cenderung menurun. Saya pribadi kurang setuju,” tutur mantan pemain Persis Solo ini.
“Seorang pelatih seharusnya melihat dari sisi siap atau tidak seorang pemain bisa tampil. Bukan dipaksa harus mainkan pemain sesuai regulasi,” imbuh Soni Setiawan.
Pernyataan Soni Setiawan sebenarnya tidak jauh beda dengan Dragan Djukanovic selaku pelatih kepala PSIS. Juru taktik asal Serbia ini juga merasa lucu apabila sebuah kompetisi harus memaksakan ada kriteria pemain tertentu untuk tampil.
Di dalam lanjutan Liga 1 2020 mendatang, PT. LIB memang membuat beberapa aturan baru terkait kompetisi. Selain aturan pemain U-20, perusahaan operator liga ini juga mewacanakan bakal ada lima pergantian pemain di setiap pertandingan.
Hal ini tentu cukup berbeda dari kompetisi Liga 1 sebelumnya. Bahkan di tiga pertandingan awal Liga 1 musim ini, aturan-aturan tersebut belum diterapkan.