Ketika Italia Berharap Pada Atalanta, Si Anak Bawang di Liga Champions
Memang benar jika kita menyebut Atalanta hanyalah anak bawang di Liga Champions mengingat musim ini adalah kali pertama La Dea tampil di kompetisi terakbar Eropa. Perjalanan Atalanta sendiri tidaklah mudah karena ia tergabung dengan tim dengan tradisi lebih baik di Liga Champions sejak fase grup.
Adalah Shakhtar Donetsk dan Manchester City yang saat itu diprediksi bakal menjadi tembok besar bagi Atalanta di Liga Champions. Sempat tampil mengecewakan di awal kompetisi, akhirnya Atalanta berhasil tancap gas di akhir fase grup sehingga berhak lolos menemani Manchester City.
Momen mengejutkan yang menjadi kunci kelolosan Atalanta adalah saat mereka sukses menahan Manchester City dan mengalahkan Shakhtar Donetsk di kandangnya sendiri. Di babak 16 besar pun, Atalanta berhasil menyingkirkan Valencia yang sebenarnya punya pengalaman lebih di Liga Champions.
Nasib berbeda justru harus diterima tim tradisional Serie A Italia seperti Juventus, Napoli dan Inter Milan. Juventus dan Napoli harus tersingkir di babak 16 besar, sedangkan Inter Milan malah sudah kalah sejak babak grup.
Ini menjadi sebuah tamparan keras bagi Agnelli dan semua orang yang terlalu meremehkan Atalanta. Faktanya, apa yang dikatakan Agnelli soal tim tak punya tradisi di level internasional tak berhak main di Liga Champions tampak hanya menjadi sikap iri kepada Atalanta.
Iri karena Juventus tak bisa seproduktif dan sekuat Atalanta yang saat ini menjadi satu-satunya wakil Italia di Liga Champions. Pada akhirnya Italia kini malah berharap agar Atalanta, si anak bawang itu agar bisa terus melaju di Liga Champions.