Menerka The Next Son Heung-min di Timnas Indonesia Era Shin Tae-yong
Dimulai dari Irfan Bachdim, mantan pemain Bali United tersebut terbiasa bermain sebagai winger dan menjadi tandem Comvalius pada musim 2018 silam.
Walau sering bermain melebar bersama Bali United, Irfan Bachdim justru dijadikan second striker ketika memperkuat Timnas Indonesia. Bahkan ia menjadi duet maut Cristian Gonzales di lini depan Timnas pada gelaran Piala AFF 2010 lalu.
Agresifitas dan kecepatan Irfan Bachdim saat itu, berhasil merepotkan lini pertahanan lawan. Pergerakan Bachdim yang mampu menarik pemain belakang lawan, mempermudah tugas Gonzales untuk mencetak gol.
Irfan Bachdim juga memiliki naluri gol yang sangat baik. Total dirinya mampu mencetak 12 gol dari 39 pertandingan bersama Timnas Indonesia sejak 2010 lalu.
Kemudian ada Egy Maulana Vikri, pemain yang berposisi asli sebagai winger ini juga bisa menempati pos penyerangan. Tepatnya menjadi second striker ataupun trequartista.
Walau belum pernah dicoba dalam laga resmi, namun pelatih Indra Sjafri sempat bereksperimen dengan menempatkan Egy sebagai gelandang serang yang bermain di belakang striker utama.
Hasilnya cukup positif, Egy Maulana Vikri yang punya kreatifitas bisa mengeksplor kemampuannya di setengah lapangan permainan lawan. Selain itu, kecepatan yang ia miliki berguna dalam mengobrak-abrik kotak penalti.
Berbekal tempaan fisik dari Lechia Gdansk, kemampuan Egy untuk mempertahankan bola bisa menjadi senjata saat berduel satu lawan satu dengan bek lawan.
Serupa dengan Irfan Bachdim, pemain jebolan RKO Ragunan ini pun punya naluri mencetak gol sangat tajam. Terbukti, ia mampu mencetak 15 gol dari 16 caps bersama Timnas Indonesia U-19 tahun 2017 hingga 2018.
Berbekal catatan tersebut, akankah Irfan Bachdim dan Egy Maulana Vikri menjelma sebagai Son Heung-min buat Timnas Indonesia era Shin Tae-yong saat ini? Menarik dinantikan.