Luke Matheson, Mimpi Bocah 17 Tahun yang Merepotkan Manchester United
Kevin Thelwell pun memantau perkembangan Luke Matheson dari hari ke hari. Padahal, awalnya Thelwell tidak ada niatan untuk memantau Matheson, karena tujuan dirinya datang ke Spotland kala itu untuk memantau Daniel Adshead.
Akan tetapi yang terjadi di atas lapangan justru di luar perkiraan. Matheson tampil prima dan menjadi pusat perhatian penonton, termasuk Thelwell kala itu.
Berposisi sebagai bek kanan, Matheson disebutnya sebagai pemain yang tidak bisa diam dan selalu memberikan tekanan kepada lawannya. Belum lagi umpan-umpannya yang memanjakan mata penonton dan striker di timnya menjadi perhatian lebih Thelwell.
Lalu tibalah momen dimana dia membuat mayoritas penonton di Old Trafford diam sunyi senyap. Bertanding melawan Manchester United di Piala Liga Inggris pada akhir September 2019 lalu, Matheson memupuskan asa Setan Merah untuk menyudahi pertandingan lebih cepat.
Kala itu Manchester United tengah unggul 1-0 lewat gol yang dicetak oleh Mason Greenwood di menit ke-68. Pada saat itu, diyakini skuat lapis kedua Manchester United dapat mengakhiri pertandingan lewat waktu normal.
Namun yang terjadi tidak demikian. Luke Matheson yang sejak menit pertama dimainkan, secara mengejutkan berhasil mencetak gol dan mencatatkan namanya di papan skor pertandingan pada menit ke-76. Hal ini pun membuat Manchester United bekerja keras untuk memenangkan pertandingan, bahkan hingga adu penalti.
Walaupun Rochdale kala itu kalah lewat adu penalti dengan skor 5-6, nama Matheson melambung tinggi. Seorang remaja yang kala itu berusia 16 tahun, dari klub kasta ketiga Liga Inggris, berhasil mencetak gol ke gawang Manchester United di Old Trafford Stadium, hingga memaksa sang tuan rumah melanjutkan pertandingan selama 120 menit.
Kejutan lainnya tak hanya terjadi di situ saja. Melawan Newcastle United di ajang Piala FA pada Januari 2020 lalu, dirinya tidak ketakutan untuk berhadapan dengan pemain semacam Christian Atsu, Matt Ritchie, Miguel Almiron, Jonjo Shelvey, hingga Andy Carroll.
Pada leg pertama, Matheson sukses mencetak satu assist untuk menyamakan kedudukan 1-1 di leg pertama. Tapi sayang, Matheson yang bermain sejak menit awal di leg kedua harus menelan kekalahan dengan skor 1-4.
Meskipun begitu, baik Wolves dan Thelwell nyatanya sangat puas dengan performa wonderkid asli Inggris ini. Hal inilah yang membuat dirinya langsung dipinang oleh Wolves pada akhir bulan Januari 2020 silam. Namun dirinya tidak langsung bergabung, karena kembali dipinjamkan oleh Wolves ke Rochdale hingga akhir musim 2019/2020.
Impiannya untuk bermain di Liga Primer Inggris musim depan bukanlah isapan jempol belaka. Diyakini, skema yang diterapkan oleh Wolves dalam menerapkan sistem pola permainan serang dari sayap akan cocok dengan gaya Matheson yang menerapkan permainan full-back bergaya menyerang.