FOOTBALL265.COM - Pelatih asal Brasil, Stefano Cugurra Teco tak pernah lupa atmosfer final Piala Emas Bang Yos (PEBY) 2003. Itulah momen yang membuatnya terkejut ketika Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, disesaki Bonek dan Jakmania.
PEBY 2003 merupakan momen pembuka Teco di Indonesia. Sebelum itu, dia menjadi bagian dari klub di Singapura. Teco datang atas ajakan Jacksen Tiago yang kala itu jadi pelatih kepala Persebaya Surabaya.
Pada momen pembuka, Teco langsung jatuh cinta pada sepak bola Indonesia. Di Singapura, dia terbiasa melihat stadion kecil dengan jumlah suporter yang sedikit. Sementara ketika di SUGBK, stadion benar-benar penuh, padahal kapasitas sangat besar.
"Kita saat itu masuk final. Persebaya kalah adu penalti lawan Persija. Saya lihat waktu itu dua suporter di GBK penuh sama Bonek dan Jakmania. Lebih dari 100 ribu orang."
"Itu atmosfer yang luar biasa buat orang bekerja. Saya baru datang dari Singapura. Di sana suporter sedikit, stadion juga biasanya kecil," ucap Teco, Selasa (18/8/20).
Namun, semua tak berjalan dengan mudah pada awal berkarier di Indonesia. Teco juga perlu beradaptasi dengan makanan di Indonesia. Selain itu, Teco butuh waktu untuk bisa belajar bahasa Indonesia.
"Makanan di Indonesia sangat beda. Tidak mudah buat saya. Saya tidak bisa makan pedas. Bahasa juga waktu datang tidak mudah. Saya tidak bisa Bahasa sama sekali, tapi teman saya bantu buat saya belajar Bahasa," tutur Teco.
Teco senang dengan pilihannya untuk berkarir di Indonesia, sejak 2003 hingga sekarang. Di Surabaya, dia bertemu dengan Miranda Erlina yang kemudian menjadi istri sekaligus ibu Romario dan Gabriella.
Kemudian hari, Teco bukan saja jadi bagian dari Bonek. Pada musim 2017-2018, Teco juga menjadi bagian dari Jakmania, yang membuatnya terkesima ketika Piala Emas Bang Yos 2003.