Ada yang Seumur Jagung, Ini 5 Pelatih Terburuk Sepanjang Sejarah Barcelona
3. Lorenzo Serra Ferrer (Mei 2000 - April 2001)
Kegagalan Louis van Gaal pada musim 1999-2000 berbuntut kedatangan Lorenzo Ferrer sebagai pelatih Barcelona. Juru latih Spanyol punya nama besar saat berkarier di Real Betis hingga bisa promosi sekaligus meraih tempat di kompetisi Eropa.
Walaupun punya rekam jejak menjanjikan, Ferrer nyatanya hanya bisa duduk di kursi kepelatihan utama Barcelona selama satu musim saja. Drama sempat terjadi ketika ia berselisih paham dengan Emmanuel Petit selaku pemain anyar yang direkrut dari Arsenal.
Petit yang menjadi pemain besar terlihat tak mampu dikendalikan oleh Ferrer. Bak sudah jatuh tertimpa tangga, performa ini pun berujung kegagalan Azulgrana di panggung Eropa dan liga domestik usai selisih 15 poin dari pemuncak klasemen.
2. Loius van Gaal (Mei 2002 - Januari 2003)
Pada masa kepemimpinan pertama (1997-200) di Catalan, Louis van Gaal mampu persembahkan dua gelar LaLiga Spanyol, Copa del Rey, dan UEFA Super Cup. Akan tetapi pada kali kedua pemanggilan, rentetan hasil mengecewakan justru terjadi.
Pelatih asal Belanda ini gagal mempertahankan Rivaldo yang pergi dengan status free transfer meski punya masa kontrak tersisa satu tahun dan memilih untuk datangkan Juan Roman Riquelme terbukti merupakan kesalahan besar hingga uang klub terbuang sia-sia.
Van Gaal membuat situasi Barcelona kian runyam dalam perebutan liga Spanyol dari jelek menjadi kian memburuk. Bayangkan saja, Blaugrana hanya selisih tiga poin dari zona degradasi dan terpaut jauh dari Real Sociedad selaku pemimpin klasemen.
1. Tata Martino (Juli 2013 - Mei 2014)
Kepergian tak terduga dari Tito Villanova langsung membuat Barca menunjuk Tata Martino. Alasannya cukup sederhana, pelatih asal Argentina ini punya nama kala tukangi Newell Old Boys yang notebene dikenal sebagai klub masa kecil Lionel Messi.
Awalnya Barcelona mampu tampil impresif dengan meraih peringkat atas klasemen LaLiga, sayang kebahagiaan tak bertahan lama ketika gelar juara justru berpindah tangan ke Atletico Madrid yang ditukangi Diego Simeone mendekati penutupan musim. Mereka pun meraih predikat nirgelar musim itu.
Gara-gara petaka tersebut, Martino langsung putuskan undur diri dari Camp Nou dan digantikan oleh Luis Enrique yang berujung pada kembalinya kualitas dari Barcelona sehingga meraih kesuksesan baik di tingkat domestik maupun panggung Eropa.