In-depth

Jangan Pecat Antonio Conte, Inter Milan!

Sabtu, 22 Agustus 2020 12:38 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
 Copyright:

FOOTBALL265.COM - Posisi Antonio Conte digoyang setelah Inter Milan tampil antiklimaks di Liga Europa dan Serie A musim ini, lalu apakah benar pemecatan menjadi solusi terbaik?

Inter Milan harus menelan pil pahit usai dikalahkan oleh Sevilla di partai final Liga Europa 2019-2020 di Stadion RheinEnergie, Jerman, Sabtu (22/08/20) dini hari WIB. 

Sevilla berhak dinobatkan sebagai juara Liga Europa musim ini setelah menyudahi perlawanan Inter Milan dengan skor 3-2. Hal ini pun menyisakan kekecewaan bagi seluruh tim Inter Milan.

Pelatih Inter Milan, Antonio Conte, menjadi yang paling disorot atas kegagalan ini. Seperti diketahui, posisi Antonio Conte terus digoyang meski baru melakoni musim perdana di Inter Milan. 

Diharapkan mampu membawa Inter Milan memutus rantai dominasi Juventus, I Nerazzurri di bawah Conte malah tampil inkonsisten di pertengahan musim hingga akhirnya kalah bersaing di pekan-pekan terakhir. 

Sebelum musim berakhir, Antonio Conte sempat mempertanyakan mengenai dukungan manajemen. Eks pelatih Juventus itu merasa klubnya tak memberikan dukungan penuh kepada dirinya. Bahkan, Conte belum mendapat kesempatan berbicara langsung dengan pemilik Suning Group, Steven Zhang. 

Setelah Inter Milan dipastikan gagal meraih scudetto, kabar Conte lengser pun semakin kuat. Sejumlah nama pengganti mulai bermunculan. 

Namun, hal itu bisa diredam setelah Inter tampil bagus di Liga Europa. I Nerazzurri menembus babak final menantang Sevilla. 

Conte pun akhirnya dipertemukan dengan Steven Zhang dalam sesi latihan beberapa hari jelang laga final. Sayang, perjuangan Inter Milan berujung antiklimaks. 

Romelu Lukaku dkk dikalahkan 3-2 oleh Sevilla di partai final. Otomatis situasi ini pun kembali menempatkan Antonio Conte pada posisi sulit. 

Inter Berkembang Pesat

Inter Milan harus menerima kenyataan mengakhiri musim 2019-2020 dengan tanpa gelar. Padahal, sejak awal musim lalu mereka telah dimiliki oleh Suning Gruoup yang memiliki sokongan kekuatan finansial kuat.

Nerazzurri melakukan reformasi pada awal musim lalu dengan mendatangkan pelatih kelas dunia, Antonio Conte. Di tangan Conte, Inter menggelontorkan dana 130 juta euro untuk belanja pemain di bursa transfer, entah dalam formula cash atau pun pinjaman.  

Musim lalu Inter berhasil mendatangkan Romelu Lukaku, Alexis Shancez, Nicolo Barela, Stefano Sensi, Ashley Young, Diego Godin, Lautaro Martinez, Christian Eriksen, dan lainnya. 

Peningkatan performa berhasil ditunjukkan oleh Inter Milan. I Nerazzurri berhasil menjadi pesaing serius Juventus di Serie A Italia, setelah sebelumnya berkutat di luar tiga besar. 

Namun, Conte mengakui, walau bertambah kuat, modal Inter saat ini masih belum cukup untuk menjuarai Serie A. Dan hal itu pun terbukti benar. 

Meski begitu, Inter beruntung karena rival mereka seperti Lazio, Atalanta, dan Juve sendiri tengah menurun sehingga Inter sanggup meraih runner-up Serie A Italia musim ini. 

Perkembangan pesat itu pun ditunjukkan di Eropa. Inter yang terdepak di Liga Champions berhasil tampil impresif hingga menembus babak final Liga Europa. Sayang, mereka gagal merebut trofi walau tinggal selangkah lagi.