5 Transfer 'Aneh' Barcelona yang Bikin Geleng-geleng Kepala
3. Paulinho
Barcelona mendatangkan gelandang Brasil, Paulinho, dari Guangzhou Evergrande, pada 14 Agustus 2017 dengan dana transfer mencapai 40 juta euro atau sekitar Rp696 miliar. Paulinho sukses menarik perhatian sang pelatih, Ernesto Valverde, dan langsung jadi starter dalam skuat tersebut.
Namun ternyata, Blaugrana justru meminjamkannya lagi ke Guangzhou Evergrande pada 2018 dan menjualnya ke klub yang sama pada 2019 dengan alasan yang tak jelas. Banyak yang berspekulasi bahwa meski sang pemain begitu ganas di Camp Nou, tapi permainannya diyakini tak sesuai dengan filosofi Barcelona.
4. Kevin-Prince Boateng
Barcelona mendatangkan Kevin-Prince Boateng dari Sassuolo pada 21 Januari 2019 yang lalu sebagai pemain pinjaman. Barca punya opsi untuk membeli sang gelandang di akhir kontrak. Namun, mereka tak pernah melakukannya. Boateng menjadi pemain Ghana pertama di Camp Nou.
Akan tetapi, Barcelona ternyata hanya memainkannya empat kali. Sang pemain pun tak mampu mencetak gol atau assist dan malah mendapat satu kartu kuning. banyak yang menilai bahwa ini adalah transfer terparah Barcelona sepanjang sejarah sepak bola dunia dalam beberapa waktu terakhir. Sassuolo pun lantas menjualnya ke Fiorentina.
5. Arthur Melo-Miralem Pjanic
Satu lagi transfer yang membuktikan kurang cerdasnya pemikiran manajemen Barcelona di bursa transfer, yaitu terkait barter dengan Juventus untuk Arthur Melo dan Miralem Pjanic. Pihak Catalan sepakat melakukan barter dengan Juventus pada 29 Juni 2020 yang lalu. Ada dua keanehan dalam transaksi ini.
Pertama, banyak yang heran kok Barcelona mau-maunya memboyong Pjanic yang sudah berusia 31 tahun (dibanding Arthur yang baru 24 tahun). Padahal, banyak yang menilai Arthur lebih hebat ketimbang Pjanic. Kedua, pihak manajemen juga kabarnya memaksa Arthur untuk setuju dibuang ke Juventus. Tentu, dua hal ini membuat langkah Barcelona itu tampak aneh jika dilihat dari sudut pandang sepak bola.
Itulah lima transfer aneh klub sepak bola LaLiga Spanyol, Barcelona. Bisa jadi, ini adalah salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan performa mereka dalam beberapa tahun belakangan ini baik di kancah domestik maupun di kompetisi Eropa.