Ada dari Bayern Munchen, Ini 6 Sosok Pelatih Sekaligus Eks Pemain Jawara Liga Champions
Masih berkaitan dengan del Bosque, Zinedine Zidane menjadi pemain yang pernah mencicipi gelar Liga Champions bersama Real Madrid pada 2002 silam. Ia pun mampu mencetak gol terbaik dalam sejarah pada partai final saat itu.
Seolah membawa keberuntungan, Los Merengues pun langsung mengajak sang playmaker untuk menjadi pelatih utama. Maklum kinerja dari Rafael Benitez nampak sudah cukup hingga tahun 2016.
Keputusan mempromosikan Zidane terbukti tepat ketika El Real langsung finis di posisi dua klasemen liga domestik. Pelatih asal Prancis itu pun berhasil membuat Real Madrid menangi Liga Champions tiga kali berturut-turut dengan total kemenangan trofi 13 kali.
3. Carlo Ancelotti (AC Milan)
Carlo Ancelotti menjadikan dirinya sebagai pemain dan pelatih yang sukses di kancah Liga Champions sekaligus. Ia masuk dalam tiga orang di dunia yang mampu melakukan itu dan bahkan sempat menangi trofi kompetisi terakbar Eropa dua kali sebagai pemain.
Saat Arrigo Sacchi lakukan revolusi di AC Milan, Ancelotti bersama Frank Rijkaard sukses membuat dominasi gelandang di kubu Rossoneri. Tak heran tim mereka sukses menangi liga Eropa dua tahun berturut turut yakni pada 1989 dan 1990.
Tak mau ikuti Sacchi, Ancelotti punya strategi favorit yakni 4-4-2 dan sempat sukses membuat AC Milan mendulang sukses sekali lagi di Liga Champions terutama karena punya sepak terjang secara fleksibel berkat keputusan tepat pemilihan pemain oleh sang pelatih.
2. Miguel Munoz (Real Madrid)
Miguel Munoz merupakan salah satu mantan pemain paling berpengaruh bagi Real Madrid dalam 14 tahun masa baktinya. Ia pernah membuat gol bersejarah ketika Los Blancos menangkan laga partai pemungkas Piala Eropa kandaskan Servette dari Swiss pada 1955.
Munoz yang jadi kapten pernah membawa klub menangi satu dari kompetisi besar Eropa sebelum akhirnya pensiun dari Real Madrid pada 1958 silam. Dua tahun kemudian ia dipanggil lagi untuk gantikan Fleitas Solich yang membuat El Real tak berdaya gelar LaLiga diambil alih Barcelona.
Kedatangan Munoz membawa perubahan besar ketika Real Madrid menang besar atas Eintracht Frankfurt di final Piala Eropa dengan skor 7-3. Pencapaian gelar keenam Liga Champions di 1966 ini sangat istimewa baginya mengingat pemain ikonik, Alfredo di Stefano telah hengkang.
1. Pep Guardiola (Barcelona)
Terakhir yang tak kalah hebat ialah Pep Guardiola selaku pelatih terbaik Barcelona pada masanya. Sebelum ini ia cenderung sukses mengamalkan tugas sebagai pemain hingga masuk tim impian dari Johan Cruyff di El Barca.
Melakoni peran rangkap sebagai gelandang dan membantu bidang pertahanan bareng Ronald Koeman, Guardiola sukses membuat Barcelona menangi Piala Eropa pertama pada 1992. Setelah pensiun, ia pun ditunjuk untuk jadi pelatih gantikan Rijkaard.
Pada 2008 silam, Guardiola menjadi penyelamat kala Blaugrana dalam kondisi kacau balau. Menghidupkan taktik Cruyff, pelatih asal Spanyol ini mampu persembahkan gelar tiga LaLiga Spanyol dan dua Liga Champions dalam waktu empat musim masa baktinya.