FOOTBALL265.COM - Bintang Bayern Munchen, Kingsley Koeman angkat bicara usai jadi penghancur tim masa kecilnya, Paris Saint-Germain (PSG) di final Liga Champions, Senin (24/08/20) dini hari WIB.
Sosok Kingsley Coman menjadi pahlawan bagi kubu Bayern Munchen. Pemain sepak bola asal Prancis ini mencetak gol semata wayang di laga final Liga Champions melawan PSG.
Memanfaatkan umpan akurat Joshua Kimmich, Coman langsung menyambar bola dengan sundulan yang diarahkan ke tiang jauh hingga berhasil merobek gawang Keylor Navas.
Kingsley Coman membuat Bayern Munchen unggul 1-0 di menit ke-59. Setelah itu, tak ada gol lagi yang tercipta, sehingga membuat Bayern Munchen memastikan diri menjadi juara Liga Champions dengan kemenangan tipis 1-0 atas PSG.
Bicara terkait golnya ke gawang PSG, Coman mengaku punya perasaan yang campur aduk. Pasalnya, PSG merupakan klub masa kecil Coman.
"Ini perasaan yang luar biasa. Saya merasakan banyak kegembiraan, tapi juga kesedihan untuk PSG, hari saya sedikit sakit meskipun seratus persen saya adalah Bayern Munchen," ucap Coman dikutip dari The Independent.
Lebih lanjut, Coman mengatakan bahwa pertandingan final melawan PSG merupakan laga yang ketat. Pemain sepak bola berusia 24 tahun ini menjelaskan Bayern Munchen mencoba untuk mengontrol pertandingan, tapi PSG punya serangan balik yang bagus.
“Sejak awal, kami mencoba mengontrol pertandingan. Mereka punya counter yang bagus, kami tahu mereka akan berbahaya. Ini adalah pertandingan superfinal," imbuhnya.
Sebagai informasi, Kingsley Coman merupakan jebolan akademi PSG. Di usianya yang masih 8 tahun, Coman sudah mengeyam pendidikan di PSG hingga melakukan debut profesionalnya di usia 16 tahun.
Akan tetapi, ia tak bertahan lama setelah melakukan debut dengan PSG. Coman hijrah ke Juventus lalu dipinjamkan ke Bayern Munchen. Die Roten sendiri akhirnya mempermanenkan Coman dan sekarang ia menjadi pahlawan di Liga Champions 2019/20.