Liga Champions

Ngamuk, Fans PSG Serang Mobil Polisi dengan Kembang Api

Senin, 24 Agustus 2020 10:59 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Lanjar Wiratri
© Twitter @championsleague
Pemain Bayern Munchen, Kingsley Coman, mencetak gol ke jala PSG di final Liga Champions, Senin (24/08/20) dini hari WIB. Copyright: © Twitter @championsleague
Pemain Bayern Munchen, Kingsley Coman, mencetak gol ke jala PSG di final Liga Champions, Senin (24/08/20) dini hari WIB.

FOOTBALL265.COM – Pendukung Paris Saint-Germain menyerang mobil polisi di area Parc des Princes, Senin (24/08/20). Hal ini terjadi atas bentuk kekecewaan para suporter setelah tim kesayangan gagal menjuarai Liga Champions.

Partai final Liga Champons 2019-2020 mempertemukan antara Bayern Munchen vs Paris Saint-Germain di Estadio Da Luz, Portugal, Senin (244/08/20) dini hari WIB. Dalam laga penting itu, PSG menelan kekalahan 0-1 dari tim Bundesliga Jerman ini.

Dengan laga final ini digelar secara tertutup, para pendukung PSG tetap berkumpul di area luar Parc des Princes, yang merupakan markas raksasa Ligue 1 Prancis itu, untuk memberi dukungan.

Akan tetapi suasana Parc des Princes berujung memanas menyusul bentrokan para pendukung PSG  petugas keamanan yang berjaga-jaga di sekitar stadion.  

Dilansir dari Fox Sports, tampak pendukung PSG melakukan pelemparan flare dan kembang api. Mereka bahkan nekad menyerang mobil polisi dengan kembang apik meski sudah dihalang-halangi petugas keamanan.

Di jalanan tak jauh dari stadion, beberapa pendukung dikejar-kejar petugas. Selain itu ada juga sebuah mobil yang terlihat hangus terbakar tanpa ada upaya untuk memadamkan kobaran api yang kian membesar.

Aksi brutal para pendukung PSG disinyalir merupakan luapan kekecewaan mereka setelah Neymar dan Kylian Mbappe gagal mempersembahkan trofi Si Kuping Besar untuk PSG.

Hal yang lebih menyakitkan lagi, gol semata wayang untuk kemenangan Bayern Munchen dicetak oleh Kingsley Coman pada menit ke-59’. Ironisnya, Coman sendiri merupakan mantan pemain PSG.

Kekalahan ini membuat PSG gagal mencetak sejarah untuk klubnya sendiri, yakni memenangkan Liga Champions untuk pertama kalinya karena trofi Si Kuping Besar beralih ke kubu Bayern Munchen.