Kalidou Koulibaly Adalah Jawaban dari Segala Pertanyaan Guardiola
Dengan tinggi menjulang dan badan kekar yang telah mengintimidasi lawan bahkan sebelum mendekat dan melakukan duel, Koulibaly adalah salah satu ball playing defender terbaik di dunia saat ini.
Tak hanya mampu melakukan operan dan build up serangan dari lini belakang, Koulibaly juga terkenal tangguh dan sukar dilewati.
Dari laman Whoscored diketahui jika Koulibaly memiliki rataan tekel mencapai 2 per pertandingan dengan operan sukses mencapai 91,4 persen. Catatan yang menunjukkan jika dirinya tak hanya lihai dalam bertahan tetapi juga mumpuni ketika membangun serangan.
Catatan tersebut juga membuktikan jika dirinya mampu dengan mudah menjadi bek terbaik di Man City jika benar-benar didatangkan ke Etihad di bursa transfer musim panas ini.
Sudah seharusnya Pep Guardiola tak perlu ragu lagi dalam mendatangkan Koulibaly. Meskipun memiliki banderol sebesar 75 juta euro (1,3 triliun rupiah) dan telah berusia 29 tahun, tetapi dirinya akan menjadi pemain yang mampu menambal rapuhnya lini belakang Man City. Membuat kerja Ederson di bawah mistar menjadi sedikit lebih ringan.
Apalagi rumor yang mengatakan jika Eric Garcia akan kembali diboyong ‘pulang’ oleh Ronald Koeman ke Barcelona menjadikan lini belakang Man City bakal kehilangan salah satu bek mereka.
Sementara ini Man City diketahui belum melayangkan penawaran lagi untuk Koulibaly, meskipun Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis telah mempersilakan pemain andalannya itu untuk hengkang dari San Paolo.
“(Kalidou) Koulibaly akan segera pergi dari Napoli. Dirinya telah mendapatkan restu untuk meninggalkan San Paolo,” ujar De Laurentiis pada Canale 21.
Kedatangannya diprediksi akan kembali membawa Man City mendominasi Liga Inggris. Pengalamannya di Liga Champions bersama Napoli juga bisa membuat skuat asuhan Guardiola mampu berbicara lebih banyak di kompetisi paling elit seantero Eropa itu.
Lebih lanjut lagi, kedatangannya ke Etihad akan menjadi jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam benak Guardiola. Dirinya juga tentu saja akan menjadi jawaban dari inkonsistensi lini belakang Man City sepanjang musim 2019/20 lalu.