In-depth

Liga 1 2020 Tanpa Degradasi Jadi Tidak Seru, Kata Siapa?

Rabu, 9 September 2020 10:31 WIB
Editor: Coro Mountana
© Amanda Dwi Ayustri/INDOSPORT
Logo klub-klub Liga 1 2020. Copyright: © Amanda Dwi Ayustri/INDOSPORT
Logo klub-klub Liga 1 2020.
Liga 1 Tanpa Degradasi

Siapa sangka, kalau masih banyak juga pelaku sepak bola Indonesia yang berargumen jika Liga 1 2020 masih akan tetap berjalan sengit meski tanpa degradasi. Setidaknya hal itu yang disampaikan oleh General Manager Arema FC, Ruddy Widodo.

“Tidak ada degradasi, kami pikir Liga 1 masih akan tetap kompetitif. Karena tim yang juara berhak mewakili Indonesia di pentas Asia,” kata Ruddy Widodo pada Kamis (04/06/20).

Pentas Asia yang dimaksud jelas adalah Piala AFC, mengingat juara Liga 1 musim ini sudah tak akan mendapatkan jatah tampil di Liga Champions Asia. Hal senada dengan Ruddy Widodo juga disampaikan langsung oleh kiper Bali United, Nadeo Argawinata.

© Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Kiper Timnas U-23, Nadeo Argawinata, dalam pertandingan melawan Singapura di SEA Games 2019. Copyright: Ronald Seger Prabowo/INDOSPORTKiper Timnas U-23, Nadeo Argawinata, dalam pertandingan melawan Singapura di SEA Games 2019.

“Kalau dibilang peluang (juara), pasti semua tim masih berpeluang. Apalagi dengan tidak adanya degradasi membuat semua tim fokus akan gelar juara. Sangat menarik untuk ditunggu pastinya,” ucap Nadeo Argawinata pada Selasa (25/08/20).

Sementara itu, pelatih Madura United, Rahmad Darmawan juga berpendapat jika Liga 1 tanpa degradasi akan tetap berjalan seru karena para pemain tidak boleh tampil setengah hati. Pasalnya setiap pertandingan masih ada penilaian darinya soal peforma.

Jika ada pemain yang bermain dengan setengah hati sudah pasti posisinya akan langsung dievaluasi oleh tim kepelatihan masing-masing tim. Bantahan keras jika Liga 1 tanpa degradasi juga diberikan oleh pengamat sepak bola Indonesia yaitu Binder Singh.

“Yang selalu dibicarakan adalah tidak ada degradasi, tidak seru, salah! Justru akan seru dalam urusan merebut juara karena semua tim akan all out, mereka tidak akan memikirkan degradasi jika kalah terus menerus,” kata Binder Singh dalam channel Youtube Bola Bung Binder.

© sulselekspres.com
Binder Singh. Copyright: sulselekspres.comBinder Singh.

Bagi pria yang akrab disapa dengan bung Binder itu, seluruh tim justru akan tampil tanpa beban khawatir timnya bakal terdegradasi. Sehingga permainan terbuka antar tim bakal tersaji di setiap pertandingannya.

Sebenarnya contoh kasus Liga Indonesia tanpa degradasi tetap dapat kita lihat pada edisi 2006. Saat itu dikarenakan gempa yang melanda Yogyakarta, membuat Liga Indonesia 2006 berjalan tanpa ada sistem degradasi.

Akan tetapi persaingan saat itu masih tetap seru dengan adanya banyak kejutan seperti penampilan duo kuda hitam Persmin Minahasa dan Persekabpas Pasuruan. Ketika itu dua tim yang tidak diunggulkan sama sekali itu justru mampu bertahan hingga babak semifinal Liga Indonesia.

Rasa ingin bermain habis-habisan menjadi sumber energi bagi Persmin dan Persekabpas untuk tampil all out dalam setiap laganya. Meski memang format Liga Indonesia 2006 berbeda dengan saat ini, tetapi tetap tersaji pertandingan menarik antar semua tim karena sudah nothing to lose.

Pada akhirnya, memang teka-teki Liga 1 2020 tanpa degradasi apakah bakal seru atau tidak baru bisa terjawab pada Oktober mendatang. Tetapi satu hal yang pasti bukankah sudah menjadi anugerah melihat Liga 1 2020 masih bisa berjalan di tengah ancaman virus corona, jadi nikmati saja!