In-depth

Mengenal Ali Daei, Legenda Iran yang Lebih Subur dari Cristiano Ronaldo di Kancah Internasional

Kamis, 10 September 2020 19:52 WIB
Penulis: Bayu Wira Handyan | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© getty images
Meskipun garang ketika tampil bersama Timnas Iran, Ali Daei diketahui gagal mereplika performa apiknya ketika harus tampil di level klub. Copyright: © getty images
Meskipun garang ketika tampil bersama Timnas Iran, Ali Daei diketahui gagal mereplika performa apiknya ketika harus tampil di level klub.
Garang di Timnas, Tapi Cupu di Level Klub

Meskipun memiliki catatan rekor gol terbanyak di kancah internasional, Ali Daei tercatat tidak terlalu subur dan bisa dikatakan lumayan ‘cupu’ ketika tampil di level klub.

Sejak melakoni debut pada tahun 1987 dan memutuskan untuk pensiun 30 tahun setelahnya pada tahun 2007, Daei hanya mampu mengkoleksi 112 gol dari 287 penampilan bersama 11 klub di Asia dan Eropa.

Catatan yang unik, mengingat baik Ronaldo maupun Puskas yang berada dalam daftar 3 besar pemain tersubur di kancah internasional memiliki jumlah gol yang jauh lebih banyak daripada torehan yang dibuat oleh Daei.

Hal ini seakan menahbiskan dirinya sebagai jagoan internasional yang hanya mampu tampil garang bersama timnas tetapi berubah menjadi ‘cupu’ ketika berlaga di level klub.

Di level klub dirinya tidak pernah membuat lebih dari 20 gol dalam satu musim. Bahkan ketika berseragam Arminia Bielefeld, Bayer Munchen, dan Hertha Berlin, pemain yang juga dijuluki sebagai Mr. Goal ini tak mampu mencetak lebih dari 10 gol.

Salah satu alasan yang membuat keran golnya di klub tak selancar ketika bermain bersama Timnas Iran adalah gaya bermain Timnas Iran yang menempatkan dirinya sebagai sentral permainan. Aliran bola di Timnas Iran pasti akan selalu bermuara kepadanya.

Dirinya disuplai dan dimanjakan dengan bola-bola matang oleh rekan-rekannya di timnas, hal yang tak dirinya dapatkan ketika merumput bersama Arminia Bielefeld, Bayern Munchen, dan Hertha Berlin.

Berbeda dengan Cristiano Ronaldo yang diberkahi dengan visi mumpun dan skill olah bola di atas rata-rata, Daei adalah tipe bomber ortodoks yang tak memiliki teknik mumpuni dan hanya mengandalkan insting sekaligus kekuatan fisiknya untuk mencetak gol demi gol.

“Saya sangat bangga mengetahui rekor gol saya bisa bertahan selama itu. Tetapi sejatinya rekor haruslah terpecahkan dan saya bahagia mengetahui jika (Cristiano) Ronaldo adalah pemain yang memiliki kesempatan emas untuk memecahkan rekor saya,” tutur Daei pada FourFourTwo.

“Dia adalah pemain yang sangat bagus dan fenomenal. Saya bangga bisa melihat rekor saya dipecahkan oleh pemain yang saya anggap sebagai salah satu yang terbaik sepanjang masa.”

Sembilan gol lagi dan Cristiano Ronaldo akan menjadi pemain tersubur di kancah internasional, melampaui catatan milik Daei yang telah bertahan kurang lebih 17 tahun lamanya.

Kemungkinan besar, raihan gol yang nantinya akan dicetak oleh Ronaldo bakal sangat sulit untuk dipecahkan oleh pemain manapun. Bisa saja raihan golnya bakal tetap bertengger puluhan tahun lamanya, seperti catatan gol milik Puskas yang bertahan selama 47 tahun lamanya.