FOOTBALL265.COM - Ed Woodward konon merasa tidak puas dengan sikap Borussia Dortmund terkait pemain incaran Manchester United, Jadon Sancho.
Jadon Sancho dan Manchester United, dua objek yang belakangan ini sering menghiasi pemberitaan bursa tansfer pemain, kabarnya sudah saling bertemu untuk membicarakan sejumlah hal termasuk ihwal gaji dan komisi untuk agen.
Seperti diketahui, sebelum mendatangkan Donny van de Beek dari Ajax Amsterdam, The Red Devils sudah terlebih dahulu meletakkan nama Sancho di daftar teratas target mereka. Meski sempat berjalan alot, negosiasi antara kedua belah pihak nampaknya mulai menemukan titik terang.
Seperti diberitakan laman Express.co.uk dan sejumlah media di Inggris, Sancho sudah berbicara dengan Ole Solskjaer terkait kepindahannya ke Old Trafford. Kini yang tersisa hanya soal harga sang pemain yang harus dibayar Manchester United.
Borussia Dortmund meminta mahar sejumlah 108 juta poundsterling (sekitar Rp2,05 triliun), nilai yang bisa dibilang cukup ‘mencekik’ klub mana saja yang meminatinya di bursa transfer pemain. Hal ini pun juga dirasakan oleh Ed Woodward.
Menurutnya, nilai transfer selangit itu sangat tidak masuk akal dengan situasi saat ini di mana banyak pihak terhantam kondisi finansialnya akibat pandemi virus corona. Ia pun merasa berat apabila Manchester United diharuskan membayar segitu banyak.
Pasalnya, ketika mendatangkan Donny van de Beek, mereka menggelontorkan dana sebesar 40 juta poundsterling (Rp762,7 miliar). Menurut estimasi Ed Woodward, Jadon Sancho selayaknya bernilai 80 juta poundsterling (Rp1,53 triliun).
Jadi, jika melihat harga yang dipatok Borussia Dortmund yakni 108 juta poundsterling, tentu bisa membuat Manchester United sesak napas ketika melihat isi dompet belanjanya. Situasi pun semakin pelik lantaran klub pemilik benar-benar enggan menurunkan angka tersebut.
Tentu patut dinanti apa langkah yang akan diambil manajemen Manchester United selanjutnya terkait Jadon Sancho di bursa transfer pemain kali ini. Jika dirasa memang berat, bukan tidak mungkin mereka akan mencari alternatif incaran lain yang lebih affordable.