Leeds United layak disebut sebagai tim pemberani karena mau melayani permainan sang juara bertahan secara terbuka. Gaya menyerang Leeds United pun membuat mereka sukses mencetak 3 gol ke gawang Liverpool di Anfield. 

Padahal seperti yang kita tahu jika status Leeds United hanyalah tim promosi, tetapi mereka dengan berani bermain terbuka melawan juara bertahan. Tindakan berani Leeds United itu pun mengingatkan kita pada Hull City pada November 2008. 

Saat itu meski berstatus sebagai tim promosi, tetapi ia dengan berani meladeni permainan juara bertahan Manchester United meski akhirnya kalah 3-4. Butuh 12 tahun untuk melihat ada tim promosi yang berani menantang juara bertahan, untung ada Leeds United. 

Saktinya Bielsa-Ball 

Marcelo Bielsa, pantas saja jika ia sampai disebut sebagai guru bagi pelatih sekaliber Mauricio Pochettino bahkan Pep Guardiola. Perbendaharaan taktiknya ternyata sukses membuat pelatih sekaliber Jurgen Klopp pusing kepala. 

Padahal Bielsa hanya mengandalkan skuat yang mayoritas berasal dari kasta kedua Liga Inggris, sedangkan Liverpool turun dengan winning team. Namun menurut statistik, Leeds United ternyata unggul dalam penguasaan bola yang mencapai 52%. 

Cara main Leeds United yaitu Bielsa-Ball ternyata sukses membuat mereka mendominasi Anfield yang merupakan markas Liverpool. Sebagai catatan dalam 5 tahun terakhir, tim di luar big six yang bisa punya ball possesion melebihi Liverpool hanyalah Brighton dan Leeds United 

Liverpool Kena Pressing 

Terakhir, Liverpool yang selama ini bermain dengan pressing ketat ternyata mengalami hal yang sama saat melawan Leeds United. Skuat asuhan Bielsa itu bermain begitu agresif hingga mencatatkan total tekel hingga 33 kali. 

33 tekel dalam satu pertandingan itu membuat Leeds United jadi satu-satunya yang bisa bermain begitu agresif kepada Liverpool dalam 5 musim terakhir. Keberanian, agresifitas dan kejeniusan Bielsa rasanya bisa menjadi pertanda kalau Leeds United siap mengguncangkan Liga Inggris.