Penuh Drama, 5 Kepergian Pemain yang Mungkin Disesali Liverpool
Luis Suarez
Luis Suarez adalah pemain yang sukses membuat Steven Gerrard patah hati selain Fernando Torres. Stevie G harus rela salah satu rekan terbaiknya tersebut pindah ke klub LaLiga Spanyol, Barcelona, pada tahun 2014.
Saat datang ke Anfield pada 2011, Suarez berhasil membuktikan diri dan membayar kepercayaan yang disematkan padanya. Kehadirannya pun seolah membuat para suporter The Reds move on dari rasa sakit hati yang ditorehkan Torres.
Tentu saja, membiarkan Suarez pergi adalah sebuah kerugian bagi Liverpool yang kehilangan salah satu mesin pencetak gol terbaiknya. Jika bicara produktivitas, pemain asal Uruguay ini pernah mencetak 31 gol pada musim 2013-2014 silam.
Blaugrana pun dengan sangat cerdas datang mengetuk pintu Liverpool untuk memboyong Luis Suarez yang sedang on fire. Situasi semakin tidak menguntungkan untuk The Reds karena mereka tidak bisa menjamin tempat di Liga Champions.
John Arne Riise
Pemain sepak bola asal Norwegia ini tercatat membela Liverpool sejak 2001 sampai dengan 2008. Sayangnya, ia dilepas ke klub Liga Italia, AS Roma, setelah mengabdikan diri sekian tahun lamanya.
Melepas Riise, The Reds kehilangan sosok berstamina luar biasa dan pastinya kemampuan menembak yang mumpuni. Meski biasanya ditempatkan di sisi kiri, ia adalah pemain serbabisa yang bisa beroperasi di banyak area.
Selain itu, namanya juga akan selalu dikenang sebagai salah satu pahlawan Liverpool di final Liga Champions 2005 saat melawan AC Milan di Istanbul. Berkat assist-nya, Steven Gerrard mencetak gol kebangkitan The Reds yang waktu itu sedang tertinggal 0-3.
Selama berseragam Liverpool, John Arne Riise sudah mencetak 30 gol dari 300 penampilan di semua kompetisi. Ia sejatinya ingin pensiun di Anfield namun keinginannya tersebut tidak pernah terwujud.
Raheem Sterling
Nama lainnya lagi adalah Raheem Sterling, yang nekat pindah ke sesama rival di Liga Inggris, Manchester City, pada tahun 2015. Padahal, Liverpool-lah yang berjasa besar membinanya sejak ia masih berstatus pemain muda.
Kepindahan Sterling tersebut membuat para suporter naik pitam. Namun bagi sang pemain, keputusannya untuk hengkang malah membawa berkah yang luar biasa.
Ia berkembang menjadi pemain besar di bawah asuhan Pep Guardiola di Manchester City. Ya, harga yang harus ia bayar karena telah pergi membelot ke klub musuh bebuyutan, namun toh ia pada akhirnya sukses besar dalam perjalanan kariernya.
Liverpool tentu sangat kehilangan sosok pemain mungil yang lincah dan bisa berlari dengan cepat. Namun selama empat musim berseragam merah-merah, Raheem Sterling hanya bisa mencetak 23 gol dari 129 penampilan.
Xabi Alonso
Membahas nama yang satu ini mungkin seperti membuka luka lama nan dalam di hati para suporter setia Liverpool. Sebagai salah satu pemain yang paling disayang, Alonso pergi dan meninggalkan kesedihan bagi publik Anfield.
Yang paling menyakitkan lagi, pemain asal Spanyol tersebut mengaku tidak pernah ingin meninggalkan Liverpool. Hanya saja, situasi dan kengototan Rafael Benitez yang memaksanya harus angkat kaki.
Rencana sang manajer yang ingin mengganti Alonso dengan pemain anyar pun ternyata tidak membuahkan hasil. Tidak ada pemain yang bisa menggantikan perannya dengan baik dan ini jadi kehilangan besar untuk Liverpool.
Xabi Alonso hengkang ke Real Madrid pada tahun 2009. Bersama Los Blancos, ia berhasil menuai kesuksesan sebelum akhirnya pindah ke Bayern Munchen dan pensiun di sana.