In-depth

Hati-hati Liverpool, Tottenham Kini Punya Trio Bale-Son-Kane

Jumat, 18 September 2020 15:56 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Jamie McDonald/Getty Images
Keberhasilan Tottenham Hotspur mendatangkan Gareth Bale ke London diharapkan bisa menyaingi produktivitas Liverpool di Liga Inggris. Copyright: © Jamie McDonald/Getty Images
Keberhasilan Tottenham Hotspur mendatangkan Gareth Bale ke London diharapkan bisa menyaingi produktivitas Liverpool di Liga Inggris.

FOOTBALL265.COM - Keberhasilan Tottenham Hotspur mendatangkan Gareth Bale ke London diharapkan bisa menyaingi produktivitas Liverpool di Liga Inggris.

Saga transfer Gareth Bale akhirnya berakhir. Setelah tiga tahun terakhir selalu diisukan hengkang, akhirnya musim panas ini dirinya benar-benar keluar dari Santiago Bernabeu, markas Real Madrid.  

Mantan klub Bale di Liga Inggris, Tottenham Hospur, akhirnya menjadi pelabuhan selanjutnya kapten Timnas Wales itu. Kedua klub sudah menyepakati soal gaji sang pemain, di mana Tottenham sanggup menggaji Bale sebesar 250 ribu pounds per pekan, dan sisanya ditanggung Real Madrid.

Kedatangan Gareth Bale tentu sangat dibutuhkan oleh Tottenham Hotspur. Spurs musim lalu gagal menembus empat besar karena ketatnya persaingan yang dimotori oleh Liverpool, Man City, Man United, dan Chelsea.

Musim ini, peta persaingan semakin ketat. Tim-tim rival Spurs bertambah kuat. Sebagai modal bersaing di papan atas, Tottenham jelas membutuhkan bala bantuan dan Bale adalah tambahan yang sangat dibutuhkan tim.

Winger 31 tahun ini adalah salah satu pemain paling sensasional yang pernah dimiliki oleh Tottenham sepanjang sejarah. Di masa puncaknya bersama klub London Utara itu, Bale terkenal akan kecepatan dan kemampuan crossing kelas dunia yang dimilikinya.

Di Real Madrid kemampuannya kian meningkat. Ditebus dengan mahar senilai 85 juta pounds (Rp 1,6 triliun) yang membuat dia jadi pemain termahal di dunia saat itu, Bale sukses mencetak 105 gol dari 251 penampilannya dan berhasil mengantarkan 4 trofi Liga Champions.

Namun, di bawah asuhan pelatih Zinedine Zidane, Bale mengalami masa-masa suram. Dua musim terakhir, ia lebih sering jadi pemain pelapis.

Perannya bahkan terpinggirkan oleh pemain 19 tahun seperti Rodrygo Goes dan juga Asensio. Entah apa yang menjadi pertimbangan seorang Zidane. Padahal ketika dimainkan Bale sering menjadi pembeda dalam permainan.