FOOTBALL265.COM - 17 tahun lalu Stefano Cugurra Teco mengambil keputusan untuk berkarir di Indonesia. Dalam perkembangannya, Teco melihat tiga hal mencolok tentang sepak bola Indonesia.
Ada tiga aspek dalam perkembangan sepak bola ini. Mulai dari sistem bermain, kinerja pengadil lapangan dan sumber dana untuk klub. Terjadi pergeseran signifikan antara 2004 dan 2020.
Soal sistem bermain, Teco melihat klub-klub Indonesia mulai melupakan sistem tiga pemain belakang. Hampir tak ada klub yang bermain dengan formasi 3-5-2. Empat bek sejajar kini jadi senjata.
"Hampir semua tim pakai empat pemain belakang dengan sistem 4-4-2, 4-3-3, atau 4-2-3-1. Lebih bervariasi sekarang," ucap Teco.
Pelatih Bali United ini juga menyoroti permainan keras yang kerap ditampilkan para pemain. Lemahnya hukuman dari pengadil lapangan membuat permainan keras kerap tersaji dalam pertandingan.
"2004 pemain main lebih keras. Dulu banyak pelanggaran keras yang seharusnya dapat kartu merah, tapi wasit tidak kasih," jelas Teco.
Tak ketinggalan Teco juga melihat dari sisi manajerial. Saat ini semua tim bahu membahu mencari sumber dana dari pihak swasta. Bisa dilihat jersey tim-tim Indonesia kini dijejali sponsor.
"2004 manajemen pakai dana dari politik (APBD), tapi sekarang tim lebih punya sponsor," tuturnya.
Ada progres yang diperlihatkan kompetisi nasional. Namun butuh kerja ekstra untuk bisa mengejar negara Asia lain, termasuk negara tetangga Thailand. Teco pernah mengungkap jika tim-tim Thailand memiliki fasilitas pendukung yang lebih memadai, mulai dari lapangan latihan, fitnes hingga medis.