In-depth

Sejarah Kematian Brian Clough, Pelatih Legendaris Inggris nan Jenius

Minggu, 20 September 2020 07:25 WIB
Editor: Indra Citra Sena
© UEFA.com
Pelatih legendaris Nottingham Forest, Brian Clough. Copyright: © UEFA.com
Pelatih legendaris Nottingham Forest, Brian Clough.

FOOTBALL265.COM - 20 September 2004. Pada tanggal ini seantero Inggris berkabung seiring kematian salah satu pelatih paling jenius sepanjang masa, Brian Clough, yang tersohor berkat prestasi fenomenal bersama Derby County dan Nottingham Forest era 1970-an.

Clough meninggal akibat terserang kanker perut pada usia 69 tahun. Dia juga sempat berkutat dengan penyakit lever yang disebabkan kecanduan sang pelatih terhadap alkohol dan minuman keras lain, tapi tertolong operasi berdurasi 8 jam pada Januari 2003.

Terlepas soal kecanduan alkohol, hampir tak ada yang membantah anggapan bahwa Brian Clough adalah pelatih jenius. Racikannya ampuh mengantarkan klub-klub semenjana seperti Derby dan Nottingham ke level elite, bahkan meraih trofi bergengsi.

Pencapaian legendaris Clough bermula ketika membawa Derby promosi ke Divisi I Liga Inggris bermodalkan titel kampiun Divisi II 1968-1969. Dia lantas mempersembahkan gelar juara kasta tertinggi berselang tiga musim kemudian (1971-1972) plus meloloskan klubnya ke semifinal Piala Champions 1972-1973.

Sempat tenggelam di Brighton & Hove Albion (1973-1974) dan Leeds United (1974), karier Clough kembali menanjak, bahkan memasuki puncak kejayaan begitu menerima pinangan Nottingham pada 3 Januari 1975.

Di Nottingham, kolaborasi taktik Brian Clough dengan kolektivitas pemain-pemain pilar seperti Viv Anderson, Tony Woodcock, Martin O'Neill, dan Peter Withe, memuluskan jalan promosi dari Divisi II ke Divisi I pada 1977.

Sukses Nottingham Forest bergerak ke arah yang jauh lebih baik seiring berjalannya waktu. Sekali juara Divisi I Inggris (1977-1978), dua Piala Champions (1978/-1979, 1979-1980), plus satu Piala Super Eropa (1979) merupakan sederet prestasi mentereng Clough di sana.

Hingga kini, keberhasilan Nottingham menjuarai Piala Champions secara beruntun masih sering disebut sebagai kejutan terbesar dalam sejarah kompetisi sepak bola terelite seantero Benua Biru tersebut.

“Saya tidak pernah mengatakan bahwa saya-lah manajer Inggris terbaik di Liga Inggris. Saya hanya salah satu dari yang terbaik,” kata Clough.

Karier kepelatihan Clough di Nottingham Forest berlangsung selama 18 tahun sampai pengujung 1992-1993. Kurun waktu selama ini membuktikan bahwa klub asal kampung halaman salah satu figur dongeng terkenal, Robin Hood, tersebut merasa nyaman dan sangat kerasan.

Saking cintanya kepada Nottingham, Brian Clough dikabarkan pernah menolak tawaran melatih timnas Inggris dan Wales. Dia sampai diberi label "pelatih terhebat yang tak pernah dimiliki The Three Lions" oleh sejumlah kalangan di Negeri Ratu Elisabeth.   

Sebuah penghormatan yang luar biasa buat sosok Clough yang memang dianggap mendobrak gaya permainan tradisional Inggris, Kick and Rush. Daripada melepas umpan panjang dari belakang, dia cenderung meminta pemainnya menerapkan operan pendek dari kaki ke kaki.   

Mengenai hal ini, ada satu pernyataan Clough yang paling top. "Jika Tuhan menghendaki kami bermain di langit (operan panjang atau umpan lambung), maka Dia harus menaruh rumput di atas sana."