In-depth

Debut Manis Betul, Apa Saja yang Sudah Diubah Andrea Pirlo di Juventus?

Senin, 21 September 2020 14:44 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Twitter Juventus/@juventusfc
Skuad Juventus merayakan gol Dejan Kulusevski di pekan perdana Serie A Italia 2020-2021, Minggu (20/09/20) dini hari WIB.  Copyright: © Twitter Juventus/@juventusfc
Skuad Juventus merayakan gol Dejan Kulusevski di pekan perdana Serie A Italia 2020-2021, Minggu (20/09/20) dini hari WIB.
Juventus Mengejutkan

Juventus tampil mengejutkan di laga semalam. Selain line up, mereka turun dengan formasi yang tak diduga-duga.

Perubahan pertama yang dilakukan Andrea Pirlo pada Juventus adalah dengan mengubah formasi menjadi 3-5-2. Formasi ini sudah sangat lama tidak dipakai untuk starter Juventus.

Selama ini, Juve biasa memakai formasi 4-3-3 atau pun 4-3-1-2 jika ingin memasukkan Paulo Dybala sebagai playmaker. Di bawah Pirlo, Juve kembali ke formasi tiga pemain belakang.

Terakhir kali Juve main dengan formasi ini adalah saat di bawah Antonio Conte. Tak heran memang, sebab Pirlo mengakui banyak terinspirasi dari seniornya tersebut. Dan Conte pun masih setia dengan 3-5-2 dalam membesut Inter Milan musim ini.

Perubahan formasi pun berimplikasi pada gaya bermain Juventus. Dibanding musim lalu, Juventus di bawah Andrea Pirlo bermain dengan memanfaatkan lebar lapangan.

Mereka lebih sabar dan tak langsung menusuk ke kotak penalti. Tak mampunya Sampdoria memberikan tekanan konsisten untuk Juventus membuat Ronaldo dkk bisa menjalankan taktik dengan baik.  

Yang luar biasa pada laga ini selain kerjasama dari McKennie, Rabiot, serta dua gelandag lainnya adalah penampilan gemilang Aaron Ramsey.

Pirlo nampaknya tahu betul potensi Ramsey. Sebetulnya, Ramsey di bawah Sarri cukup bersinar dengan peran trequartista. Dan hal itu pun ingin coba diulangi Pirlo, dengan bungkus berbeda.

Meski tak murni sebagai trequartista, Aaron Ramsey bermain gemilang dengan umpan-umpan kuncinya. Tercatat, mantan pemain Arsenal itu memberikan 1 assist, 6 umpan kunci, 3 intersep, 2/2 dribel sukses, dan 11 memenangkan duel.

Juventus yang Fleksibel

Perubahan lain yang dibawa Andrea Pirlo pada permainan Juventus adalah gaya main mereka yang dianggap lebih fleksibel. Formasi 3-5-2 memang menjanjikan transisi yang apik antara menyerang dan bertahan.

Empat sampai lima gelandang akan aktif untuk bergerak dinamis dalam membantu serangan maupun bertahan. Jadi, Juventus tak hanya mengandalkan Cristiano Ronaldo semata dalam formasi model trisula di depan.

Dengan cara ini, Juventus juga tetap bisa menjaga penguasaan bola dan mengontrol pertandingan.

Satu hal lagi yang patut disoroti adalah cara Pirlo membuat tim asuhannya bertahan. Mengutip perkataan Leonardo Bonucci kepada Sky Sports, Pirlo menginginkan agar para beknya lebih agresif dalam memenangkan bola.

"Pada era Sarri, kami bergerak lebih jauh sebagai grup ketika bertahan, sedangkan bersama Pirlo kami cenderung lebih satu lawan satu. (Itu) memberi kami lebih banyak kebebasan untuk menjadi agresif dan memenangkan bola lebih sering," ujar eks bek AC Milan itu.

Menarik untuk menantikan gagasan apalagi yang akan dibawa Andrea Pirlo untuk Juventus. Sebagai sosok yang dikenal visioner, apakah Andrea Pirlo bisa menerapkan taktiknya ini kala bertemu tim yang lebih kuat di Serie A Italia dan Liga Champions Eropa musim ini.