Mengenal Jules Kounde, Bek Muda Prancis yang Bakal Merapat ke Manchester City
Pada 3 Juli 2019, ia resmi diboyong ke LaLiga oleh Sevilla dengan biaya transfer mencapai 25 juta euro, atau sekitar 436 miliar rupiah.
Nilai itu rupanya tercatat sebagai rekor transfer terbesar klub yang bermarkas di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan tersebut. Football Espana melansir bahwa transfer Kounde memecahkan rekor ketika Sevilla mendaratkan Luis Muriel pada Juli 2017.
Hal yang wajar terjadi, mengingat saat itu Kounde menjadi salah satu pemain yang paling diincar di Ligue 1. Pasalnya, ia dinilai memiliki kecepatan dengan level antisipasi dan konsentrasi yang mumpuni.
Bersama Sevilla, Kounde pun meraih juara Liga Europa 2019/20. Penampilan apik juga membuatnya masuk ke dalam tim terbaik di Liga Europa bersama defender top lainnya seperti Sergio Reguilon (Sevilla) dan Stefan de Vrij (Inter Milan).
Postur Kecil Tak Masalah
Sebagai seorang bek, tinggi badan Kounde yang tak sampai 180 cm menurut laman LaLiga, tak menghalanginya untuk tampil apik mempertahankan lini belakang timnya.
Namun seiring berjalannya waktu, pemain keturunan Benin ini sudah memiliki cara untuk mengakali postur pendeknya.
"Saat tumbuh, orang sering bilang ukuran badan saya bisa menjadi masalah buat para manajer tim. Saya selalu mengakalinya dengan teknik, bagaimana saya bermain di belakang, ini penting sekali," tuturnya dalam wawancara setelah resmi gabung Bordeaux, dikutip Football Whispers.
"Benar bahwa kadang tinggi badan saya membuat saya kalah di duel udara, tapi saya selalu bisa mengakali lawan. Saya punya timing yang tepat dan lompat bisa sangat tinggi, jadi itu membantu. Tapi ukuran kecil saya tak pernah jadi masalah," pungkas Jules Kounde.