Lahir di Bodo, Norwegia, 12 Oktober 1999, Jens Petter Hauge ternyata dilahirkan dalam keluarga yang mendukung keinginan anaknya. Hal itu terlihat dengan saudara Jens Petter Hauge juga merupakan seorang pemain sepak bolanya. 

Saudaranya bernama Runar Hauge yang juga merupakan pemain Bodo/Glimt. Bersama Runar, Jens Petter Hauge memiliki cita-cita untuk menjadi seorang pemain sepak bola dan itu didukung oleh keluarganya. 

Mimpi Jens Petter Hauge pun dimulai ketika bergabung dengan Bodo/Glimt pada 2016 lalu. Meski sudah bergabung dengan Bodo/Glimt, ternyata perjalanan karier Jens Petter Hauge tidaklah mulus. 

Pasalnya pada 2018 lalu, Jens Petter Hauge malah sempat dipinjamkan ke klub Norwegia lain, Aalesund. Namun begitu, Jens Petter Hauge punya mental baja dan berhasil kembali ke Bodo/Glimt untuk mendapatkan posisi inti. 

Hasilnya pada 2019, usaha kerja keras Jens Petter Hauge mulai membuahkan hasil. Di mana pada ajang Liga Norwegia, Jens Petter Hauge tampil dalam 28 pertandingan dengan koleksi 7 gol. 

© Eric Verhoeven/Soccrates/Getty Images

Wonderkid Norwegia, Jens Petter Hauge.

Sebagai penyerang sayap, memang insting mencetak gol Jens Petter Hauge begitu tinggi. Bahkan pada musim lalu, Jens Petter Hauge sukses mencetak 14 gol dalam 17 pertandingan saja. 

Itu artinya rasio golnya dapat mencapai hingga 1 tiap pertandingannya. Tak hanya gol saja, di musim lalu juga, Jens Petter Hauge sukses memberikan asis hingga nyaris menyentuh dua digit. 

Tak heran memang Bodo/Glimt sampai memberikan nomor punggung bagus pada Jens Petter Hauge yaitu 11. Hingga pada akhirnya duel AC Milan vs Bodo/Glimt menjadi saksi betapa potensialnya Jens Petter Hauge. 

Sebenarnya tak hanya gol, Jens Petter Hauge juga mencetak asis namun sayang Bodo/Glimt harus kalah 2-3 dari AC Milan. Meski kalah, tapi bakat terpendam Jens Petter Hauge sudah tercium oleh AC Milan yang sudah jatuh cinta dengan bakatnya.