FOOTBALL265.COM – Berikut ini 5 rekrutan terburuk Arsenal yang didatangkan di hari terakhir bursa transfer, yang diharapkan tidak diikuti jejaknya oleh Thomas Partey.
Arsenal akhirnya sukses mewujudkan impian mereka memboyong gelandang Atletico Madrid, Thomas Partey. Sudah mengincar sang pemain sejak bursa transfer dibuka, The Gunners baru berhasil memboyong Partey di hari terakhir, Senin (05/10/20) waktu setempat.
Setelah negosiasi selama 3 bulan, Arsenal akhirnya bersedia memenuhi klausul tebus sang pemain. Bintang 27 tahun itu diboyong dengan banderol 52,5 juta pounds (Rp1 triliun).
Partey akan menerima gaji 220 ribu pounds (Rp4 miliar) per pekan, dengan kontrak berdurasi empat tahun dan opsi perpanjangan satu tahun.
Manajer Mikel Arteta pun menyambut gembira kedatangan sang gelandang baru. “Kami sudah mengamati Thomas cukup lama, jadi kami sangat gembira bisa menghadirkan pemain berkualitas tinggi ke skuat kami.”
“Dia menghadirkan banyak pengalaman dari klub papan atas yang berkompetisi di level tertinggi di LaLiga dan Liga Champions selama bertahun-tahun.”
Meski demikian, Arsenal dan Thomas Partey patut waspada. Pasalnya, The Gunners seolah memiliki kutukan terhadap pemain yang diboyong di deadline bursa transfer. Dari total 13 pemain yang diboyong di hari terakhir, hanya segelintir yang meraih kesuksesan, termasuk Mikel Arteta dan Mesut Ozil.
Sementara itu, sisanya terbilang gagal memberikan dampak berarti bagi klub. Bahkan ada pula yang hanya mencatatkan 2 penampilan sepanjang kariernya berseragam The Gunners.
Berikut ini 5 rekrutan terburuk Arsenal yang didatangkan di hari terakhir bursa transfer:
5. Danny Welbeck
Danny Welbeck menjadi transfer kejutan di deadline bursa transfer musim panas 2014, ketika ia meninggalkan klub masa kecilnya, Manchester United, untuk bergabung dengan klub rival, Arsenal.
Meski sempat tampil gemilang di masa awal kepindahannya, karier Danny Welbeck kemudian terganggu cedera. Ia dilepas ke Watford pada akhir musim 2018/2019, usai mencetak 32 gol dari 126 penampilan.
2. Denilson
Diboyong dari Sao Paulo di musim panas 2006 saat masih berusia 18 tahun, Denilson digadang-gadang menjadi bintang masa depan Arsenal. Namun, meski bertahan 5 musim, performanya terbilang buruk karena ia dilanda homesick parah.
“Saya sangat merindukan keluarga saya. Secara emosional kondisi saya tidak terlalu baik,” kata Denilson seperti dilansir Globo Esporte. “Ada juga masalah cuaca dingin di Inggris, juga masyarakatnya yang bersikap dingin.”