FOOTBALL265.COM - Norwegia patut berbangga diri memiliki pemain-pemain muda berbakat yang mewarisi DNA para bintang Timnas pada era 90-an.
Jika berbicara soal Norwegia, mungkin yang terlintas pertama kali adalah Ole Gunnar Solskjaer dan Erling Braut Haaland. Ya, mereka adalah dua nama yang paling banyak dibicarakan oleh kaum sepak bola dewasa ini.
Terlepas dari itu, Norwegia sejatinya bukan nama yang bisa dipandang sebelah mata di dunia si kulit bundar. Apalagi, jika mengingat kejayaan mereka pada era 1990-an ketika dibesut oleh pelatih kawak asal Fredrikstad, Egil Roger Olsen.
Timnas Norwegia bahkan berhasil memanjat sampai ke peringkat empat FIFA. Bersama Olsen, mereka belajar memainkan sepak bola dengan karakter tersendiri - yang penting berlari lebih cepat dan dan jauh ketimbang pemain lain.
Pada masa-masa ini pula, para pemain sepak bola asal Skandinavia mulai membanjiri kompetisi Liga Inggris yang semakin populer. Banyak di antara mereka memilih bergabung dengan Manchester United dan Tottenham Hotspur.
Akan tetapi, namanya juga manusia yang bakal terus menua seiring bertambahnya usia, generasi Timnas Norwegia era 90-an juga harus mundur dari lapangan hijau dan memberikan tongkat estafet ke generasi mereka selanjutnya.
Sayangnya hingga tahun 2010 pesona Norwegia seolah sudah luntur dimakan waktu, bahkan meraih peringkat 30 ke bawah di ranking dunia FIFA. Bukan hanya itu, mereka juga gagal berkompetisi di turnamen-turnamen besar setelah memasuki era milenium.
Namun harapan muncul ketika para keturunan pemain Timnas Norwegia era 90-an mulai menampakkan diri setidaknya sejak tahun 2019. Ya, salah satunya Erling Braut Haaland yang kini bermain untuk Borussia Dortmund.
Apakah hanya Haaland? Tentu saja tidak. Masih ada sejumlah pemain ‘generasi zaman now’ yang bisa jadi harapan masa depan Timnas Norwegia setelah keterpurukan mereka selama ini.
Ada yang bilang, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Semoga saja para bintang ini bisa jadi nama besar yang akan menghidupkan kembali kejayaan Løvene alias The Lions seperti para pendahulunya. Siapa saja?