Jadi Bidikan MU, Man City, dan PSG, Mana yang Lebih Cocok untuk Pochettino?

1. Manchester United
Mauricio Pochettino yang piawai mengembangkan pemain muda dan berorientasi menyerang akan cocok dengan skuat Manchester United. Pemain seperti Mason Greenwood dan Marcus Rashford diyakini akan meraih performa optimal di bawah Pochettino.
Apalagi, Liga Inggris sendiri disebut masih menjadi prioritas Pochettino. Kepindahan ke MU pun membuatnya tidak terlalu butuh waktu lama untuk beradaptasi.
Meski demikian, lesunya pergerakan Manchester United di bursa transfer bisa menjadi masalah tersendiri. Seperti diketahui, salah satu isu yang mengawali perpecahan Pochettino dan Spurs adalah seretnya pergerakan The Lilywhites di bursa transfer.
2. Manchester City
Sama seperti MU, skuat bernaluri menyerang milik Manchester City diyakini akan cocok jika diasuh Pochettino. Pemain seperti Kevin de Bruyne, Raheem Sterling, Sergio Aguero, serta pemain pelapis seperti Gabriel Jesus, Riyad Mahrez, dan Bernardo Silva tentu akan memudahkan kinerja sang pelatih.
Apalagi, manajemen Manchester City dikenal tidak pelit dalam mendatangkan pemain anyar. Dengan demikian, Pochettino pun bisa mendatangkan pemain yang sesuai dengan kebutuhannya.
Meski demikian, target besar Manchester City di Liga Champions bisa menjadi masalah. Pasalnya, prestasi terbaik Pochettino di kompetisi tersebut hanyalah menjadi runner up bersama Tottenham, meski itu pun sudah lebih baik dari prestasi Guardiola selama di Manchester City.
3. Paris Saint-Germain (PSG)
Secara kualitas skuat, tak ada yang meragukan bahwa PSG akan tampil mematikan di bawah kendali Pochettino. Keberadaan pemain seperti Neymar, Kylian Mbappe, dan Angel di Maria tentunya akan sangat sesuai dengan strategi menyerang yang menjadi andalan Pochettino.
Namun, seretnya pergerakan transfer PSG kali ini yang tidak melakukan pembelian besar dan kehilangan sejumlah bintang seperti Thiago Silva dan Edinson Cavani bisa menjadi masalah untuk mengejar mimpi di Liga Champions.
Di sisi lain, Pochettino pun belum berpengalaman menangani para megabintang berego tinggi, seperti Neymar dan Mauro Icardi. Jika gagal mengendalikan para pemain tersebut, nasib buruk bakal menunggu sang pelatih asal Argentina.