FOOTBALL265.COM - Madura United meminta adanya kejelasan perihal status pemberian hak komersial atas kebijakan PSSI maupun PT Liga Indonesia Baru, yang menunda kompetisi Liga 1 hingga November mendatang.
Efek itu sudah jelas dialami Madura United dan klub Liga 1 lainnya, yaitu anggaran ekstra. Sehingga, tidak salah jika MU mempertanyakan kejelasan perihal hak komersial, apakah ada semacam kompensasi atau bentuk lainnya.
"Kami memandang penting untuk mengetahui skema distribusi subsidi (hak komersial) terhadap klub peserta," bilang Ziaul Haq Abdurrahim pada rilis Senin (11/10/20).
"Utamanya atas tertundanya kompetisi selama satu bulan ini (dari Oktober ke November)," Chief Financial Officer Madura United itu menambahkan.
Madura United sendiri berkomitmen untuk tetap memenuhi hak semua anggota timnya. Meski tidak secara penuh, namun patokan kompetisi berjalan pada November membuat tim Laskar Sape Kerrab juga menghitung segala anggaran yang membengkak, termasuk biaya operasional tim.
"Karena yang namanya argo kontrak dengan pemain, sebagian sudah berjalan dan cost (biaya) lainnya juga tetap berjalan," tandas figur yang juga Direktur PT Polana Bola Madura Bersatu tersebut.
Kendati demikian, MU tetap berkomitmen dan patuh terhadap semua kebijakan yang diambil PSSI dan juga LIB. Hingga kini, tim besutan Rahmad Darmawan masih terus melanjutkan persiapan tim secara intensif menuju kick-off lanjutan kompetisi Liga 1.