FOOTBALL265.COM – Mikel Arteta sudah seharusnya bertanggung jawab atas seretnya gelontoran gol yang dimiliki oleh Pierre Emerick Aubameyang bersama Arsenal saat ini.
Seretnya keran gol milik Aubameyang itu tentunya juga berpengaruh terhadap performa Arsenal secara keseluruhan. Dari 5 laga yang telah mereka jalani, pasukan Meriam London ini tercatat hanya berhasil mencetak 8 gol. Catatan yang bahkan lebih buruk dari milik Brighton Hove & Albion.
Meskipun menuai pujian lewat revolusi taktik dan gaya bermain yang dibawanya ke Arsenal sejak menggantikan posisi Unai Emery pada tahun 2019 lalu, Arteta belumlah bebas dari kritikan.
Juru taktik asal Spanyol itu dipandang kurang bisa memanfaatkan Aubameyang. Hal yang membuat gelontoran gol penyerang yang pernah meraih gelar top skor Liga Inggris itu menjadi tak selancar musim-musim sebelumnya.
Predator berdarah Gabon itu tercatat hanya berhasil mencetak 1 gol dan 1 assist dari 5 penampilannya bersama The Gunners di Liga Inggris musim 2020/21 ini.
Walaupun sudah tahu jika mereka kesulitan untuk mencetak gol dan memiliki salah satu predator paling mematikan di Liga Inggris, Arteta masih ngotot untuk menaruh Aubameyang sebagai penyerang sayap kiri alih-alih mengembalikan perannya sebagai ujung tombak utama di lini depan Arsenal.
Cacat taktik yang dilakukan oleh Arteta ini jelas terlihat dalam laga kontra Manchester City pada lanjutan Liga Inggris pekan ke-5, Sabtu (17/10/2020) kemarin.
Dalam laga tersebut, Arteta secara mengejutkan memainkan Willian sebagai penyerang tengah alih-alih menaruh Aubameyang atau Alexandre Lacazette di posisi tersebut.
Laporan dari Football London menyebutkan jika Arteta membutuhkan pemain yang mampu bermain secara versatile dalam laga tersebut. Dan menurutnya, Willian serta Nicolas Pepe adalah sosok yang bisa merepresentasikan taktik dan skema permainannya.
Sebenarnya, bukanlah hal yang aneh bagi Aubameyang untuk bermain di posisi tersebut. Faktanya, dirinya masih bisa mencetak 22 gol dalam 36 pertandingan Arsenal di musim lalu ketika ia kebanyakan diposisikan sebagai penyerang sayap kiri.
Tetapi, hal ini terlihat aneh ketika Aubameyang yang menunggu suplai bola di sayap kiri Arsenal dibiarkan berusaha sendirian dan sama sekali tidak mendapatkan servis yang layak.
Biasanya, Aubameyang akan bergerak menusuk ke dalam kotak penalti lawan dan menunggu suplai bola dikirimkan kepadanya. Namun dalam beberapa laga terakhir ini dan puncaknya dalam laga kontra Man City, eks bomber Borussia Dortmund ini terlihat seperti Ronin, samurai tak bertuan yang tak memiliki tujuan.
Harusnya Mikel Arteta menyadari jika tak semua penyerang mampu berperan sebagai wide goalscorer seperti yang dengan apik dimainkan oleh Mohamed Salah dan Sadio Mane di Liverpool.
Arteta juga seharusnya cepat sadar jika Aubameyang bukanlah Thierry Henry. Sosok yang dengan sempurna berhasil menjadi predator mematikan Liga Inggris meskipun ditempatkan sebagai penyerang sayap kiri.
Akan menjadi kekecewaan yang sangat besar jika Arteta nantinya terlambat sadar. Jika hal tersebut terjadi, bukan sebuah kejutan jika pada akhirnya Aubameyang akan menjadi salah satu kesia-siaan terbesar yang terjadi di Arsenal dalam satu dekade terakhir ini.