FOOTBALL265.COM - Kepergian Cristiano Ronaldo dari raksasa LaLiga Spanyol, Real Madrid, ke Juventus patut disesali dua tahun lalu. Hal ini dikarenakan sang bintang ialah 'mesin pencetak gol' dan pengorbanannya malah sia-sia.
Ambil bagian dalam angkatan Los Galacticos, sosok pemain asal Portugal itu sangat krusial bagi El Real. Bagaimana tidak? Selama sembilan tahun mengabdi, ia sukses persembahkan 15 trofi berbeda, termasuk diantaranya empat gelar Liga Champions.
Tak cuma itu, CR7 juga memiliki rekor fantastis 450 kali menjebol gawang yang tentu layak buatnya sebagai mesin pencetak gol sejati Los Blancos. Kepergiannya ke Juventus pada 2018 pun disesali oleh lawan Madrid di Liga Champions di grup B, Shakhtar Donetsk.
"Ketika anda memiliki Cristiano Ronaldo di tim, tak sepantasnya anda biarkan dia untuk pergi ke lain hati. Kita bicara soal pemain terbaik, paling efektif di dunia, sebuah mesin, dan kini jadi mesin pengorbanan," ucap pelatih Shakhtar Donetsk, Luis Castro dilansir AS.
"Dia pindah 11 tahun lalu dari Sporting Lisbon untuk menjadi pesepak bola profesional, tinggalkan rumah buatnya bisa bangkit menjadi sehebat ini hanya seorang diri. Bagi saya dia adalah contoh bagi anak-anak, saya enggan membangdingkan tapi dia yang terbaik," imbuhnya.
Jalani sembilan musim LaLiga Spanyol, kualitas dari Ronaldo memang patut diacungi jempol usai sukses buat Real Madrid tunjukkan dominasinya. Presiden klub, Florentino Perez dan Zinedine Zidane sang pelatih pun sangat terkesan karenanya.
Anehnya setelah lama jalani masa baktinya, pemain ikonik nomor punggung tujuh itu malah dijual dengan harga senilai 100 juta euro (Rp1,7 triliun) ke Juventus. Usut punya usut, Perez terbuai dengan keuntungan dan malah melepaskan aset berharganya demi materiil.
Efeknya, Zidane pun menyayangkan keputusan dari Los Merengues dan akhirnya pilih tanggalkan jabatan tak berselang lama. Beruntung lewat bujukan maut, pelatih asal Prancis ini mau kembali menukangi klub gantikan Santiago Solari 2019 lalu.
Pasca kehilangan Cristiano Ronaldo yang kini berseragam Juventus, Real Madrid juga mulai kehilangan kualitasnya baik di Liga Champions maupun LaLiga Spanyol. Coba datangkan pengganti mulai dari Eden Hazard, Vinicius Junior, dan Mariano Diaz hasilnya malah sia-sia.