Liga Indonesia

Nilmaizar Kenang Momen Timnas Indonesia Menggigil Kedinginan Dalam Laga Kontra Yordania

Kamis, 22 Oktober 2020 14:37 WIB
Penulis: Katarina Erlita Cadrasari | Editor:
© Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Mantan pelatih Timnas Indonesia, Nilmaizar Copyright: © Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Mantan pelatih Timnas Indonesia, Nilmaizar

FOOTBALL265.COM - Mantan pelatih Timnas Indonesia, Nilmaizar mengenang kembali momen saat Timnas Indonesia melakoni laga persahabatan kontra Timnas Yordania pada 2013 silam.

Momen tersebut diceritakan oleh Nilmaizar dalam podcast bersama sang putri tercinta, Rania Salsabila. Rania kemudian mengunggah postingan itu ke media sosial Instagram pada, Rabu (21/10/20).

"Aku pernah bikin puisi mengenai Timnas di masa dualisme, terinspirasi saat itu Timnas lagi lawan Yordania. Terus waktu itu katanya suhu dibawah minus dua derajat dan katanya tidak ada baju pengganti saat itu, bagaimana ceritanya?" ujar Rania Salsabila.

"Dahulu waktu kita berangkat ke Yordania itu sebelum melawan Irak di Dubai. Jadi kita tidak ada persiapan yang begitu bagus karena saat itu suhu sangat dingin. Jadi kalau enggak salah kita main pakai satu baju itu saja," ujar Nilmaizar.

"Sedangkan tim Yordania pakai baju pengganti seperti pertandingan biasa. Jadi anak-anak terpaksa pakai baju itu. Kurang prepare, kita tidak bisa menyalahkan kondisi waktu itu," sambungnya lagi.

Nilmaizar sendiri waktu mendampingi Timnas Indonesia beraksi mengaku menggigil kedinginan di pingir lapangan. Alhasil Tim Merah Putih harus menelan kekalahan 0-5.

Hasil mengecewakan itu kemudian menuai berbagai kritikan dari banyak pihak. Meski demikian, Nilmaizar tetap memberikan respon bijak. 

"Situasionalnya mereka tidak tahu. Karena waktu itu di Yordania sedang musim dingin jadi memang sangat berat untuk main. Yang penting berusaha maksimal aja, ikhlaskan hasilnya pada yang diatas," pungkasnya.

Buruknya penampilan Timnas Indonesia waktu itu juga merupakan imbas dari dualisme kepemimpinan di PSSI.  Banyak pemain yang bagus tidak diizinkan klubnya untuk bergabung bersama Timnas. Hal itulah yang membuat Nilaizar harus mencari cara untuk memaksimalkan pemain yang ada.