Liga Inggris

Kisah Inspiratif Steven Gerrard dan Korban Termuda Hillsborough

Sabtu, 24 Oktober 2020 21:35 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© getty images
Steven Gerrard syok ketika mendengar kabar Jon-Paul Gilhooley meninggal dunia. Copyright: © getty images
Steven Gerrard syok ketika mendengar kabar Jon-Paul Gilhooley meninggal dunia.
Bagaimana Steven Gerrard Kehilangan Jon-Paul

Pada malam itu, Stevie G bersama keluarganya yakni sang kakak serta ayah ibu mereka, sedang berada di rumah menonton televisi. Mereka pun kaget bukan main ketika melihat tayangan berita tentang kerusuhan Hillsborough.

Menurut pengakuan Stevie G, atmosfer di rumahnya pada waktu itu begitu tidak enak. Mereka pun bertanya-tanya mengapa peristiwa tersebut bisa terjadi dan apakah ada kerabat atau kenalan yang datang menonton ke sana.

Meski larut dalam kecemasan, Stevie G pun pergi tidur dan terbangun keesokan harinya ketika sang kakek datang ke rumah mereka. Padahal, kakek Gerrard bukan tipe orang yang biasa pergi pagi-pagi sekali pada hari Minggu.

Sontak hal ini membuat perasaan Stevie G semakin tidak enak, apalagi sang kakek hanya diam seribu bahasa sambil memasang wajah seolah-olah ada hal buruk yang telah terjadi.

Benar saja. Ia pun menyampaikan kabar bahwa Jon-Paul meninggal dunia. 

© liverpoolecho
Jon-Paul Gilhooley, sepupu Steven Gerrard. Copyright: liverpoolechoJon-Paul Gilhooley, sepupu Steven Gerrard.

Keluarga besar Gerrard pun kaget bukan main lantaran mereka tidak tahu bahwa Jon-Paul pergi menonton pertandingan nahas tersebut. Ia memang sering datang ke Anfield tapi untuk menghadiri pertandingan Piala FA adalah hal yang tidak biasa.

Ternyata, ibu Jon-Paul yang memberi tiket untuk anaknya tersebut. Ia tahu betul seperti apa rasa cinta Jon-Paul terhadap Liverpool dan menonton para pemain kesayangan berlaga di pertandingan penting tentu bakal terasa spesial baginya.

Gerrard sendiri tidak datang ke pemakaman Jon-Paul lantaran harus pergi ke sekolah. Di lubuk hatinya yang terdalam, ia mungkin merasa ‘lega’ karena tidak perlu melihat hal menyakitkan - mengantar sepupunya ke peristirahatan terakhir.

“Saya yakin Ayah juga tidak ingin saya datang ke pemakaman. Orang tua saya ingin melindungi saya. Saya hanya seorang anak kecil yang berusaha memahami fakta sepupu saya meninggal saat mendukung tim yang kami kagumi,” kata Gerrard lagi.

Kisah Steven Gerrard dan Jon-Paul Gilhooley mendeskripsikan rasa cinta dua anak laki-laki terhadap klub kesayangan mereka. Seperti bocah pada umumnya, mereka berbagi passion yang sama yakni sepak bola.

Kepergian Jon-Paul juga menjadi lecutan semangat tersendiri bagi Gerrard. Setiap melihat orang tua sepupunya itu, ia merasa ada determinasi yang kuat dalam dirinya untuk jadi pemain sukses.

Terbukti, kini ia berhasil jadi pemain hebat bahkan dinobatkan sebagai salah satu legenda hidup Liverpool, klub yang mereka cintai bersama-sama.