Jamal Musiala, Pergi dari Chelsea untuk Bersinar di Bayern Munchen
Usai pindah ke Bayern Munchen, karier dan performa Jamal Musiala meningkat pesat. Beranjak dari tim U-17, ia kemudian dipromosikan ke U-19, ke U-23 lalu ke tim utama.
Meski demikian, pihak klub tidak ingin terburu-buru dengan pemain mudanya tersebut. Punya bakat dan potensi luar biasa dan bahkan sudah bermain untuk tim senior, Musiala masih harus banyak belajar dan mencari pengalaman.
“Dia sekarang pencetak gol termuda sepanjang sejarah Bayern Munchen di Bundesliga Jerman, kami sangat bangga. Akan tetapi, jalannya menuju level tertinggi masih jauh,” ucap youth campus director Bayern Munchen, Jochen Sauer.
Ya, selain debut di Bundesliga Jerman saat berusia 17 tahun, Musiala juga menjadi pemain termuda Bayern Munchen yang mencetak gol di ajang tersebut saat Die Roten melawan Schalke 04 pada 18 September 2020.
Bisa Jadi Rebutan 2 Negara
Inggris dan Jerman bisa memperebutkan jasa Jamal Musiala. Pasalnya, ia sama-sama pernah memperkuat Timnas dua negara tersebut.
Musiala pernah berseragam Timnas Jerman U-16 meski catatan penampilannya tidak terlalu banyak. Dapat dihitung dengan jari, ia hanya tampil sebanyak dua kali ketika membela negara tempat kelahirannya tersebut.
Sebaliknya, Musiala lebih sering tampil bersama Timnas Inggris. Malahan, ia mendapat amanat menjadi kapten di tim U-17 bersama pemain muda lainnya yakni Jude Bellingham.
Kemungkinan besar, Musiala akan tetap bermain untuk Inggris lantaran ia sudah mendapat status kewarganegaraan resminya dua tahun lalu.
Andrew Martin, eks pemain Crystal Palace yang pernah melihat bakat Musiala sewaktu muda, meyakini sang pemain akan tetap setia bersama Inggris. Meski lahir di Jerman, Musiala sudah menghabiskan banyak waktunya di Negeri Big Ben.
Selain itu, dengan berada di Timnas Inggris, Musiala akan merasa lebih nyaman lantaran sudah familiar dengan nama-nama rekannya.
“Ia lebih cenderung ke Inggris, karena di sana ia sudah banyak bermain dengan rekan-rekan sepantarannya, ia pernah melawan bocah-bocah dari Arsenal, Tottenham Hotspur, dan yang lainnya,” ucap Martin.
“Jadi, ketika mereka bertemu di skuat Inggris, dia (Musiala) akan sudah mengenal teman-temannya karena ia pernah melawan mereka. Jika ke Jerman, dia tidak pernah merasakan sistem di sana. Dia tidak akan cocok,” tambah Martin lagi.
Jamal Musiala sendiri lahir dari pasangan ayah Nigeria dan ibu Jerman. Perjalanannya di Inggris dimulai setelah sang ibu pindah untuk keperluan studi di University of Southampton.