FOOTBALL265.COM - Gelandang Bali United, Brwa Nouri memperhatikan perkembangan sepak bola di dunia, setelah pandemi virus Corona. Pemain berpaspor Irak ini masih heran mengapa Indonesia belum memulai kompetisi sepak bola di saat negara lain sudah beraktivitas.
Nouri sempat pulang ke Swedia ketika Liga 1 dihentikan Maret lalu. Swedia bukannya bersih dari virus corona. Ada banyak orang yang terpapar virus Corona, sama halnya di Indonesia.
Ketika pulang, Nouri bercerita bahwa dia masih rutin bermain sepak bola. Artinya, untuk saat itu Swedia lebih longgar dari Indonesia. Namun saat ini, Swedia sudah memulai kompetisi, sama halnya negara-negara lain di dunia.
Sementara Liga 1, Liga 2 dan Liga 3 tak bisa berlanjut. Hal sama juga terjadi di kompetisi basket dan olahraga lain. PSSI gagal mendapatkan izin dari Polri untuk memulai kompetisi pada tahun ini. Kompetisi yang awalnya akan dimulai Oktober, kemudian diundur November dan kini diundur lagi sampai Februari 2021.
"Ini semakin membuat frustasi. Maksud saya, saya tidak tahu bagaimana lembaga-lembaga ini tidak mengizinkan kita melakukan pekerjaan kita. Saya mengungkapkan perasaan saya beberapa waktu lalu di Instagram dan saya masih merasakannya. Ada banyak masalah," ucap Nouri, Jumat (30/10/20).
Jangankan membandingkan dengan negara Eropa. Di Asia Tenggara saja, Indonesia paling tertinggal. Thailand, Singapura, Malaysia, Vietnam, Myanmar, Kamboja, Laos, Filipina dan Timor Leste sudah menggelar pertandingan sepak bola resmi.
"Sudah sembilan bulan sejak kami bermain sepak bola dan orang-orang yang memiliki kekuasaan serta orang yang membuat keputusan tampak tidak peduli tentang hal lain selain keputusan mereka sendiri. Saya ingin bermain sepak bola. Bagaimana bisa semua orang di dunia bermain, tapi tidak di Indonesia?," tutur Nouri.
Bali United kini sudah meliburkan latihan sejak PSSI mengumumkan penundaan Liga 1 hingga Februari 2021. Mayoritas pemain kini sudah pulang ke daerahnya. Para pemain asing, termasuk Nouri, mungkin tinggal menunggu hari untuk meninggalkan Indonesia.