Bola Internasional

Ketika Tragedi Andres Escobar Bikin Eks Pemain AC Milan Ketakutan

Sabtu, 31 Oktober 2020 15:49 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Getty Images
Tragedi legenda sepak bola Timnas Kolombia, Andres Escobar, sempat membuat eks AC Milan, Hernan Crespo, ketakutan. Copyright: © Getty Images
Tragedi legenda sepak bola Timnas Kolombia, Andres Escobar, sempat membuat eks AC Milan, Hernan Crespo, ketakutan.

FOOTBALL265.COM - Tragedi pembunuhan Andres Escobar ternyata sempat membuat eks pemain yang sempat dipinjamkan ke AC Milan, Hernan Crespo, ketakutan.

Terbunuhnya Andres Escobar merupakan salah satu insiden terkelam dalam sejarah sepak bola dunia. Bagaimana tidak? Ia harus menukar sebuah gol bunuh diri dengan nyawanya sendiri.

Sekadar untuk mengenang, peristiwa nahas ini terjadi pada tahun 1994.

Segalanya bermula dari sebuah laga di fase grup Piala Dunia 1994 saat Timnas Kolombia menjamu Amerika Serikat. Kesalahan fatal Escobar membuat tim dari Negara Paman Sam unggul pada menit ke-32.

Timnas Kolombia yang dibela Escobar pun harus tertunduk lesu akibat kalah dengan skor 1-2. Satu gol tambahan AS dicetak oleh Earnie Stewart, sedangkan gol hiburan Kolombia dilesatkan oleh Adolfo Valencia jelang akhir pertandingan.

Membuat gol bunuh diri memang hal lumrah yang bisa terjadi pada siapa saja. Memang, setelahnya mungkin ada perasaan bersalah yang menghantui, tapi siapa sangka Andres Escobar mengalami peristiwa yang lebih buruk dari itu.

Ya, pembunuhan. Dari sejumlah cerita yang beredar di kalangan pencinta sepak bola, Escobar kemudian jadi sasaran salah satu oknum tidak bertanggung jawab yang konon kesal karena kalah taruhan.

Adalah Humberto Castro Munoz, seorang anggota kartel narkoba yang kemudian divonis 43 tahun penjara lantaran membunuh bek Timnas Kolombia tersebut.

Suatu malam, Escobar sedang berada dalam mobil di salah satu sudut kota Medellin ketika ia didatangi tiga orang tidak dikenal. Mereka pun memperdebatkan soal gol bunuh dirinya kontra AS di ajang Piala Dunia 1994.

Tidak lama setelah keributan tersebut, Escobar pun diberondong tembakan peluru sebanyak enam kali. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit namun sayang nyawanya tidak tertolong.

Sementara itu, Humberto Castro Munoz bebas dari jeruji besi setelah menjalani hukuman selama 11 tahun. Pria yang pernah berprofesi sebagai bodyguard tersebut mendapat pembebasan bersyarat pada 2005.

Putusan hakim terkait pembebasan Munoz pun menuai banyak protes, termasuk ayah Andres Escobar, Dario. Seperti diwartakan laman The Star pada Oktober 2005, ia mengaku putranya tidak mendapat keadilan yang layak meski berada di negeri sendiri.

Kejadian yang menimpa Andres Escobar ini masih terus dikenang oleh publik Kolombia bahkan sampai sekarang.

Bahkan, salah satu mantan pemain AC Milan yakni Hernan Crespo sempat merasa terintimidasi usai kejadian nahas tersebut. Ia merasa takut ketika harus bermain di Kolombia.

Hal itu ia sempat ia ungkapkan saat berbicara di kanal Instagram Cristian Vieri beberapa waktu lalu. Ini adalah kisahnya ketika masih menjadi pemain di River Plate.

Crespo bersama River Plate harus bertandang ke Kolombia untuk gelaran final Copa Libertadores 1996. Lawan yang harus mereka hadapi adalah klub setempat, America de Cali.

“Saya masih berusia 21 tahun dan saya merasa takut. Lingkungannya cukup mengerikan tapi mereka memperlakukan kami dengan baik dan tidak terjadi apa-apa,” ucap Crespo, seperti diberitakan laman Milannews.it pada Mei 2020.

Setelah bertarung di markas Cali di Kolombia, River Plate kemudian melakoni leg kedua mereka di kandang sendiri, Estadio Monumental, Buenos Aires. Mereka tampil sebagai juara dengan keunggulan agregat 2-1.

Andres Escobar Sempat Jadi Calon Pemain AC Milan

Miris memang, seandainya Escobar tidak dibunuh, ia saat ini mungkin sudah masuk ke buku sejarah Rossoneri. Pasalnya, klub Liga Italia tersebut membuka peluang untuk dirinya bergabung usai Piala Dunia 1994.

Jika boleh berandai-andai, misal ia masih hidup, bisa saja ia juga akan menyandang status legenda seperti Paolo Maldini atau Franco Baresi. Namun sayang seribu sayang, hal ini hanya angan semata lantaran ajal sudah terlebih dulu menjemputnya.