FOOTBALL265.COM – Manajemen PSIS Semarang melonggarkan pemainnya untuk mengikuti permainan bola yang tidak diselenggarakan secara resmi selama kompetisi Liga 1 2020 diberhentikan hingga awal tahun 2021 mendatang.
Biasanya istilah bermain sepak bola tidak resmi di Indonesia disebut dengan turnamen antar kampung atau tarkam. Menurut General Manager Laskar Mahesa Jenar, Wahyu Winarto, sebetulnya cukup berat untuk memperbolehkan pemainnya bermain antar tarkam.
Namun tidak adanya kompetisi membuat manajemen PSIS memperbolehkan pemainnya untuk bermain sepak bola. Apalagi mereka sadar bahwa Hari Nur Yulianto dkk. butuh menjaga kondisi fisik dengan bermain sepak bola di dalam lapangan.
“Sebenarnya manajemen PSIS selama ini tegas. Ketika pemain masih dikontrak, seharusnya mereka tidak boleh. Namun karena ini kompetisi ditunda dengan status force majeure, kami kasihlah toleransi sedikit,” tutur pria yang akrab disapa Liluk ini, Senin (02/11/20).
“Anak-anak mungkin juga butuh menjaga kondisi fisik dan mungkin tarkam yang dilakukan mereka tidak begitu banyak. Paling hanya fun games dengan rekan-rekan di daerahnya,” imbuhnya.
Liluk hanya mengingatkan untuk seluruh pemain PSIS tetap menjaga kondisi kesehatan apabila mengikuti sepak bola secara tarkam. Ia mencontohkan bahwa pemain tetap harus rajin mencuci tangan dan langsung membersihkan badan usai bermain bola dengan rekan-rekannya.
Senada dengan Liluk, tim pelatih PSIS melalui asisten pelatih Imran Nahumarury juga tidak melarang pemainnya untuk mengikuti acara bermain sepak bola di tengah ketidakpastian kompetisi Liga 1 2020.
Tim pelatih PSIS sadar bahwa sebetulnya cukup berat tidak bermain sepak bola dalam waktu yang cukup lama. Terlebih, kompetisi Liga 1 2020 sudah berhenti hampir delapan bulan sejak pertengahan Bulan Maret silam.
“Tidak apa-apa, kami tidak melarang. Kami juga tidak bisa melarang mereka karena PSIS kan lagi tidak ada jadwal latihan atau kegiatan. Menurut saya pribadi, itulah sepak bola. Gak main satu dua hari bisa puyeng,” ungkap Imran.
Mantan pemain Persija Jakarta itu juga memberi imbauan kepada seluruh pemainnya untuk tetap berhati-hati apabila bermain sepak bola di daerahnya. Tim pelatih PSIS tidak ingin ada pemainnya yang cedera di tengah ketidakpastian kompetisi Liga 1 2020.