FOOTBALL265.COM - Tertundanya kompetisi Liga 2 2020 hingga direncanakan tahun depan berpengaruh besar kepada Persis Solo. Terutama soal kondisi keuangan tim Laskar Sambernyawa.
Skuat asuhan Salahudin memang telah diliburkan sejak pekan lalu. Hingga saat ini, belum diketahui kapan tim kembali dikumpulkan.
Manajer Persis, Hari Purnomo menjelaskan, kerugian timnya akibat tertundannya kompetisi sudah mencapai Rp8 miliar. Anggaran tersebut meliputi sejak masa persiapan musim 2020, gaji atau kontrak pemain, dan akomodasi lainnya.
"Tidak jelasnya kompetisi membuat pengeluaran manajemen untuk operasional membengkak. Apalagi tidak ada pemasukan yang seimbang dari kami," kata Hari, Rabu (04/11/20).
Kondisi finansial Persis semakin buruk saat gagal mendatangkan sponsor utama musim ini. Satu-satunya pemasukan Persis sepanjang 2020 hanya subsidi PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebesar Rp250 juta. Kemudian harus diturunkan lagi karena kompetisi harus tertunda.
"Janji awalnya Rp1,15 miliar. Belakangan subsidi turun jadi Rp850 juta setelah perubahan format kompetisi. Namun yang kami terima sampai sekarang ya cuma Rp250 juta diberikan di awal musim," paparnya.
Dengan kondisi finansial yang rugi besar musim ini, klub harus mencari solusi untuk kelangsungan tim ke depan. Hari berharap PSSI dan PT LIB turut memberikan solusi problem keuangan klub menyusul ketidakjelasan kompetisi.
"Kondisi seperti ini tidak hanya dialami Persis, tapi juga klub lain. Mestinya PT LIB segera mencairkan subsidi yang sudah dijanjikan. Itu bisa sedikit membantu keuangan klub," tukas pria asal Sukoharjo tersebut.