In-depth

Merangkum Intisari Kemenangan Tipis Madrid atas Inter di Liga Champions

Rabu, 4 November 2020 08:53 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
© David S. Bustamante/Soccrates/Getty Images
Striker Real Madrid, Rodrygo membuat sejarah baru di ajang Liga Champions. Copyright: © David S. Bustamante/Soccrates/Getty Images
Striker Real Madrid, Rodrygo membuat sejarah baru di ajang Liga Champions.
2. Rodrygo dan Catatan Abad 21

Setelah Ivan Perisic mencetak gol penyeimbang, Real Madrid mulai terlihat buntu untuk mencoba kembali unggul atas Inter Milan. Berkali-kali peluang yang mereka ciptakan selalu gagal dikonversi menjadi gol.

Memasuki menit ke-80, usaha mereka pun terjawab dan Rodrygo muncul sebagai pahlawan kemenangan setelah sukses menyarangkan bola ke dalam gawang.

Menerima umpan silang mendatar dari Vinicius, Rodrygo yang sama sekali tak terjaga di dalam kotak penalti dengan mudah melepaskan tendangan ke arah gawang, yang membuat Samir Handanovic kembali memungut bola.

Selain membawa Madrid meraih kemenangan pertamanya di Liga Champions 2020/21, Rodrygo juga menciptakan sebuah rekor baru untuk dirinya sendiri.

Pemain asal Brasil itu kini akan dikenang sebagai pemain pertama kelahiran abad 21 (tahun lahir 2000-an ke atas) yang berhasil mencetak lima gol di ajang Liga Champions. Empat gol lainnya sudah lebih dulu ia cetak kala melakoni Liga Champions musim 2019/20 lalu.

3. Masih Buruknya Pertahanan Madrid

Torehan tiga poin melawan tim sekaliber Inter Milan yang musim 2019/20 lalu menjadi runner up Serie A Liga Italia jelas sesuatu yang perlu dibanggakan oleh Real Madrid.

Meski begitu, ada satu catatan yang harus segera dievaluasi oleh Zinedine Zidane untuk pertandingan-pertandingan Real Madrid selanjutnya, yakni di sektor pertahanan.

Melansir data dari Soccerway, dalam enam pertandingan terakhir (tiga menang, dua kalah, sekali imbang), Real Madrid selalu gagal mencetak cleansheet.

Parahnya lagi, dari enam pertandingan di semua kompetisi tersebut, gawang Los Blancos sudah kebobolan 10 kali. Kebobolan terbanyak mereka sendiri terjadi saat kalah 2-3 melawan shakhtar Donetsk.

Kondisi ini jelas perlu segera diperbaiki oleh Madrid bila tak mau menjadi lumbung gol bagi lawan-lawan mereka di pertandingan berikutnya.

4. Masa Depan Conte Terancam

Bagai telur di ujung tanduk. Peribahasa itu nampaknya sangat tepat untuk mengambarkan kondisi Antonio Conte bersama Inter Milan pasca takluk 2-3 dari Real Madrid di lanjutan Liga Champins 2020/21.

Kekalahan tersebut membuat Inter Milian kini baru mengoleksi satu kemenangan saja dalam tujuh pertandingan terakhir di semua kompetisi.

Tidak hanya itu, kekalahan kontra Madrid juga membuat tim yang bermarkas di Giuseppe Meazza itu semakin sulit langkahnya untuk bisa lolos ke babak 16 besar, lantaran kini mendekam di dasar klasemen Grup B Liga Champions 2020/21.

Nasib tim yang identik dengan warna biru hitam ini pun sama dengan RB Zalzburg, Lokomotiv Moscow, Marseille, dan Midtjylland yang sama-sama nihil kemenangan di tiga laga Liga Champions 2020/21.

Catatan ini jelas jadi lampu kuning bagi Conte untuk segera melakukan perubahan apabila masih ingin mempertahankan jabatannya sebagai pelatih Inter Milan.