FOOTBALL265.COM - Diam-diam, kerugian besar tengah dirasakan klub Serie A Italia, AC Milan, hingga sampai harus terancam memotong gaji pemain. Dampaknya pun tak main-main, Milan bisa kehilangan banyak bintangnya di akhir musim.
AC Milan memulai kampanyenya di musim 2020-2021 dengan sangat baik. Sampai pekan keenam, I Rossoneri duduk di puncak klasemen Serie A Italia.
Milan juga meraih hasil relatif baik di Liga Europa dengan mengemas dua kemenangan dari tiga laga. Sebelum dikalahkan Lille 3-0, Milan mencatatkan rekor 24 laga tak terkalahkan di semua kompetisi sejak Juni musim lalu.
Kepercayaan diri pun tengah berada di benak Hakan Calhanoglu dkk. Namun, di tengah tren positif ini, kabar kurang mengenakkan datang.
Jelang melawan Hellas Verona di pekan ketujuh Serie A Italia, AC Milan dikabarkan bakal menerapkan kebijakan pemotongan gaji pemain.
AC Milan memang tidak mengambil jalan untuk memotong gaji pemainnya ketika pandemi COVID-19 tengah di puncak-puncaknya pada tengah tahun lalu.
Namun, justru di awal musim ini AC Milan terpaksa harus mengambil keputusan ini. AC Milan akan mengikuti Juventus yang sebelumnya sudah mengambil langkah ini.
Kerugian Besar
Dibanding Liga Primer dan LaLiga, Serie A Italia memang relatif adem ayem dari masalah pemotongan gaji pemain. Namun siapa sangka, sebenarnya tim-tim Italia juga merugi besar, termasuk AC Milan.
Dilansir dari Football Italia, AC Milan ternyata harus menderita kerugian mencapai 195 juta euro atau setara Rp3,3 triliun pada bulan lalu dari kondisi musim 2019-2020 silam.
Kondisi itu memaksa dewan direksi AC Milan untuk mengambil langkah darurat guna menyelamatkan keuangan klub. Harian La Republicca melaporkan, I Rossoneri bakal jadi klub pertama yang melakukan pemotongan gaji pemain musim ini.
Seperti klub-klub di Eropa umumnya, Milan akan memotong gaji pemainnya musim ini sebesar 20 persen. Langkah ini sendiri sebetulnya sudah diambil oleh Juventus pada musim lalu.
Dari kebijakan darurat tersebut, Juventus dapat menghemat pengeluaran klub mencapai 90 juta euro atau setara 1,4 triliun.
Lebih mengkhawatirkannya lagi, AC Milan diyakini bukan tim pertama yang bakal menerapkan kebijakan ini. Klub-klub peserta Serie A Italia lainnya musim ini diperkirakan bakal melakukan hal serupa dalam waktu dekat.
Sebelumnya, Presiden Lega Serie A, Paolo Dal, sudah meminta pemerintah Italia untuk memberikan bantuan. Saat ini klub-klub Serie A diyakini membutuhkan subsidi dana sebesar 600 juta euro agar bisa memulihkan kondisi ekonomi seperti sedia kala tanpa memotong gaji pemain.
Namun, langkah itu mendapat penolakan dari pemerintah. Klub pun diminta mencari dana alternatif sendiri demi memenuhi kebutuhan pendanaan mereka.