FOOTBALL265.COM - Berpulangnya kiper Badak Lampung dan eks Persija, Daryono, menambah panjang daftar kiper Tanah Air yang harus meninggal di masa aktifnya sebagai pemain di Liga Indonesia.
Awan hitam menggelayuti dunia sepak bola Indonesia, setelah kabar duka meninggalnya Daryono selaku mantan kiper Persija Jakarta, Senin (09/11/20) pagi WIB.
Daryono yang juga memperkuat Badak Lampung FC diketahui meninggal dunia karena terjangkit penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), di mana ia sebelumnya telah mendapatkan perawatan intensif sejak Oktober 2020.
Menurut penelusuran tim INDOSPORT sebelumnya, kiper berusia 26 tahun itu ditemukan indikasi pendarahan organ dalam. Namun setelah berjuang hampir selama 2 bulan, Daryono tak bisa bertahan dan akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.
Berita duka ini kemudian diumumkan secara resmi melalui akun Instagram Badak Lampung dan Persija Jakarta, yang pastinya memberikan ucapan belasungkawa serta berterima kasih atas jasa yang telah diukirnya.
Diketahui, Daryono telah bergabung dengan Persija sejak 2013. Lebih sering menjadi kiper cadangan, akan tetapi ia diketahui sebagai penjaga gawang dengan penyelamatan penalti terbanyak di Liga 1, yaitu sebanyak empat kali.
Kemudian ia bergabung ke Badak Lampung FC saat kompetisi Liga 1 2019, dan sempat dijuluki sebagai raja penalti Liga 1 2019. Dari 20 pertandingan yang telah dimainkan musim lalu, Daryono sukses menyelamatkan tendangan penalti sebanyak tiga kali dari empat percobaan.
Kisah memilukan yang terjadi pada Daryono bukanlah yang pertama kali dalam sepak bola nasional. Sebelum Daryono, ada pula beberapa kiper Indonesia yang harus berpulang saat masih aktif bermain.
Bahkan, ada yang meninggal ketika mengalami insiden di lapangan. Sosok itu tak lain adalah legenda Persela, Choirul Huda.
Cerita Pilu Legenda Lamongan
Indonesia pernah kehilangan kiper tangguh dan berkarisma yang harus meregang nyawa karena insiden di pertandingan. Sosok itu adalah Choirul Huda, kapten klub Persela Lamongan, Jawa Timur.
Tidak ada yang menduga, bahwa pada 15 Oktober 2017 silam, kiper yang pernah bergabung dengan skuad Timnas Indonesia ini harus berpulang dalam tugasnya di lapangan hijau.
Peristiwa itu terjadi saat klubnya menghadapi Semen Padang di laga lanjutan Liga 1 2017. Huda mengalami benturan dengan rekan satu timnya, Ramon Rodrigues dan juga penyerang Semen Padang FC, Marcel Sacramento.
Marcel yang berdiri sendiri dipepet oleh Ramon saat berada tepat di mulut gawang Choirul Huda. Saat hendak menyelamatkan gawangnya, Huda justru bertabrakan dengan kaki dari Ramon Rodrigues.
Pada awalnya, Huda hanya memegang mulutnya dengan tangan kiri yang masih dibalut sarung tangan. Namun saat tim medis datang, ia langsung diangkat ke atas tandu dan mulai kehilangan kesadaran.
Kepanikan terjadi di tengah lapangan tersebut, hingga Huda dibawa ke RSUD Dr.Soegiri Lamongan untuk penanganan lebih lanjut.
Sesaat setelah kapten Persela ini meregang nyawa, pihak Kepala Unit Instalasi Gawat Darurat RSUD Dr.Soegiri Lamongan mulai memberikan penjelasan mengenai kematiannya.
Menurut pihak rumah sakit, Huda meninggal karena mengalami trauma benturan saat hendak menyelamatkan gawangnya. Hal tersebut membuat jantung dan nafasnya berhenti, meskipun masih ada sedikit respon. Kemudian tidak lama, kondisi kiper senior tersebut langsung menurun secara drastis.