FOOTBALL265.COM – Jauh sebelum Egy Maulana Vikri bergabung dengan Lechia Gdansk, potensinya di sepak bola pernah membuat klub Ligue Prancis Saint Etienne terkesima. Sayangnya, kesepakatan batal karena suatu alasan.
Pada 2017 silam, Egy Maulana Vikri sempat menjadi rebutan sejumlah klub sepak bola Eropa setelah dirinya menancapkan diri sebagai pemain penting di Timnas Indonesia U-19 asuhan Indra Sjafri.
Egy kala itu mampu tampil impresif saat membela Garuda Muda di Turnamen Toulon di Prancis. Meski tidak mencetak gol dan membawa timnya juara, dia tetap dianugerahi trofi individu Jouer Revelation Trophee.
Pemain kelahiran Medan, 7 Juli 2000 kemudian diundang menjalani latihan uji coba selama tujuh hari bersama Saint-Etienne, salah satu klub yang menghasilkan banyak pemain muda berbakat.
Agen pemain Dusan Bogdanovic, baru-baru ini mengungkapkan bahwa kala itu Saint Etienne sangat tertarik dengan potensi yang dimiliki Egy, terlepas dari statusnya sebagai pemain Indonesia.
“Egy memiliki skill yang sangat luar luar biasa. Kemampuan dia benar-benar memukau saya sebagai seorang agen,” kata Dusan dari kanal YouTube Kemenpora.
“Saya memiliki kesempatan untuk membawanya ke AS Saint Etienne. Salah satu klub yang banyak menghasilkan pemain muda,” ungkap pria berusia 41 tahun itu.
"Setelah 10 menit melihat Egy bermain mereka berkata, 'Dusan apakah dia orang Indonesia? dia memiliki kemampuan yang luar biasa'," tutur pria asal Serbia itu
Meskipun pihak klub mengakui ada ketertarikan selama masa trial, Dusan menyebut klub Prancis itu tak bisa melanjutkan kesepakatan merekrut Egy. Faktor komunikasi jadi alasannya.
"Mereka bilang kepada saya, 'kamu tahu bahwa sepak bola lebih dari sekedar skill'," ujarnya.
Dusan sendiri mengaku tidak menyesal setelah gagal meloloskan Egy masuk ke jajaran pemain Saint Etienne. Dia justru yakin bahwa pemain 20 tahun itu punya kesempatan besar untuk bisa sukses di kemudian hari.
Tak lama kemudian, Egy pun mencapai kesepakatan dengan klub Polandia, Lechia Gdansk, yang masih menjadi timnya saat ini. Egy sendiri masih berjuang menemukan tempat di skuat utama, setelah selama tiga musim baru mencatat delapan penampilan.