Liga Inggris

Ole Gunnar Solskjaer Jadi Biang Kerok Tak Bahagianya Pogba di Man United

Rabu, 11 November 2020 01:25 WIB
Editor: Juni Adi
© Paul Ellis/PA Images via Getty Images
Paul Pogba merana usai Manchester United kalah dari Arsenal Copyright: © Paul Ellis/PA Images via Getty Images
Paul Pogba merana usai Manchester United kalah dari Arsenal

FOOTBALL265.COM - Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, disebut sebagai biang keladi dan penyebab tidak maksimalnya penampilan Paul Pogba bersama The Red Devils di musim ini. Kenapa?

Dalam dua musim terakhir, Paul Pogba sendiri memang mengalami penurunan performa terutama dalam statistik gol yang dicetak dalam satu musim kompetisi.

Tercatat sejak musim 2019/20 lalu, pemain berusia 27 tahun ini cuma bisa melesakkan dua gol di semua kompetisi. Berbanding terbalik pada tiga tahun awal masa kembalinya ke Old Trafford, dimana Pogba berhasil mencetak minimal enam gol dalam semusim.

Bahkan di musim 2020-2021 ini, Pogba cuma bisa mencatatkan sebiji gol dan itu pun terjadi ke gawang tim papan bawah, Brighton pada babak keempat Piala Liga Inggris bulan September lalu.

Menanggapi kurang maksimalnya penampilan Paul Pogba, membuat pelatih Timnas Prancis, Didier Deschamps angkat bicara dan menyebut jika Ole Gunnar Solskjaer sebagai penyebab menurunnya performa sang pemain.

Melansir dari laman Goal, disebutkan bahwa Ole menempatkan Pogba pada posisi yang kurang disukai sang pemain, sehingga Pogba kesulitan mengeluarkan potensi miliknya.

"Saya tidak punya nasihat untuk dia. Pogba mengenal tim dengan baik. Dia sudah lama bermain untuk Manchester United," ucap Didier Deschamps

"Dia berada dalam situasi di Manchester United, di mana dia tidak puas dengan waktu bermain dan posisinya. Dia tidak dalam periode terbaiknya," tambah pelatih berusia 52 tahun tersebut.

Di Bawah arahan Ole musim ini, Paul Pogba sendiri memang bermain pada posisi yang sedikit berbeda, ketimbang saat dirinya masih berseragam Juventus ataupun memperkuat Timnas Prancis.

Pada tiga pekan awal Liga Inggris musim ini, Paul Pogba ditempatkan sebagai gelandang bertahan, padahal posisi terbaiknya adalah gelandang box-to-box yang biasa mengalirkan bola dan melepaskan sepakan keras dari luar kotak penalti. Terbukti dalam tiga laga tersebut, Pogba gagal memberikan kontribusi apapun baik berupa gol maupun assists.