FOOTBALL265.COM - Predator Ulung. Julukan tersebut pantas disematkan kepada Ruud van Nistelrooy sewaktu masih aktif merumput di lapangan hijau. Ketajamannya begitu melegenda, terutama ketika memperkuat Manchester United (2001-2006) dan Real Madrid (2006-2010).
Sepanjang kariernya, Van Nistelrooy beberapa kali mengukir hattrick, bahkan quattrick alias mencetak empat gol dalam satu partai. Salah satu bukti betapa tinggi insting membunuh striker berkebangsaan Belanda itu tersaji pada laga pekan ke-10 LaLiga Spanyol 2006-2007.
Ruud van Nistelrooy berandil besar mengantarkan Real Madrid memetik poin penuh di markas Osasuna melalui kemenangan telak 4-1, 12 November 2006. Tak tanggung-tanggung, ia memborong seluruh gol Los Blancos dalam pertandingan tersebut.
Pesta gol Van Nistelrooy bermula saat laga baru bergulir 11 menit. Dia menggetarkan gawang Osasuna lewat sontekan jarak dekat memanfaatkan bola muntah hasil sepakan jarak jauh Robinho yang gagal ditepis secara sempurna oleh kiper lawan, Ricardo.
Berselang 15 menit kemudian, Van Nistelrooy menceploskan gol kedua memaksimalkan kesalahan bek Osasuna dalam melakukan sapuan. Bola mengenai kaki Robinho yang lantas memantul ke arahnya sehingga memudahkan ia mengoyak gawang.
Semenit menjelang turun minum, Van Nistelrooy mencatat hattrick secara keren. Mendapat umpan terobosan dari Raul Gonzalez, ia lantas menggiring bola masuk menuju kotak penalti Osasuna lalu melepaskan tembakan mendatar nan akurat menggunakan kaki kiri.
🇳🇱4⃣⌛ #RMHistory
— Real Madrid C.F. (@realmadrid) February 9, 2017
¡No te pierdas el póker de goles de @RvN1776 (Van Nistelrooy) contra @CAOsasuna en El Sadar!
🎥 https://t.co/ELbv8JfyRW pic.twitter.com/Fy3N6xh0F7
Hari Van Nistelrooy kian sempurna karena ia berhasil menambah satu gol lagi di babak kedua. Torehan quattrick membuat sang pemain dibanjiri pujian dari berbagai kalangan, termasuk pelatih Real Madrid saat itu, Fabio Capello.
“Ruud van Nistelrooy merupakan pemain dengan kualitas komplet. Dia memiliki insting gol yang tidak dipunyai oleh striker lain,” cetus Fabio Capello usai laga.
Di pengujung musim, Van Nistelrooy merengkuh penghargaan el pichichi alias pencetak gol terbanyak LaLiga Spanyol dengan koleksi 25 gol. Prestasinya kian lengkap lantaran ia mengantarkan Real Madrid merengkuh titel liga domestik ke-30 sepanjang sejarah.
Susunan Pemain:
Osasuna (4-4-2): 13-Ricardo; 17-Javi Flano, 4-Miguel Flano, 14-Josetxo, 19-Corrales; 6-Raul Garcia (16-David Lopez 45'), 10-Patxi Punal, 24-Nekounam, 23-Delporte (21-Delporte 57’); 11-Valdo, 15-Webo (9-Milosevic 45')
Cadangan: 1-Elia, 5-Cuellar, 7-Cruchaga, 8-Bernardo Romeo
Pelatih: Ziganda
Real Madrid (4-4-2): 1-Casillas; 4-Ramos, 21-Helguera, 5-Cannavaro, 3-R. Carlos; 14-Guti (23-Beckham 82’), 8-Emerson, 6-Diarra, 10-Robinho (19-Reyes 55’); 7-Raul, 17-Van Nistelrooy
Cadangan: 13-Diego Lopez, 2-Salgado, 18-Cassano, 22-Pavon, 24-Mejia
Pelatih: Capello (Ita)
Stadion: El Sadar (28.000)
Gol: Valdo 63'/Nistelrooy 11', 26', 44', 83'
Wasit: Teixeira Vitienes
Kartu Kuning: Grimandi (A)/Di Matteo, Babayaro
Kartu Merah : -